JAKARTA - Nilai tukar rupiah bergerak menguat dalam perdagangan 26-30 Agustus 2024. Rupiah bergerak dalam tren positif terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS).
Mengutip data Bloomberg, Minggu (1/9/2024), rupiah spot pekan ini ditutup menguat 0,20% pada level Rp15.455 per dolar AS. Dalam sepekan rupiah menguat 0,23% dibandingkan penutupan di awal pekan di Rp15.492.
Sementara itu, rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) ditutup pada level Rp15.473 per dolar AS, Jumat (30/8). Secara mingguan, rupiah jisdor lebih baik karena terpantau menguat 0,52%.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masuk ke Indonesia dalam sepekan ini, 26-29 Agustus 2024 mencapai Rp6,21 triliun. Hal itu menjadi salah satu indikator stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Asisten Gubernur BI, Erwin Haryono, mengungkapkan perkembangan aliran modal asing. Pertama, premi CDS Indonesia 5 tahun per 30 Agustus 2024 sebesar 65,87 bps, turun dibandingkan 23 Agustus 2024 sebesar 66,86 bps.
"Berdasarkan data transaksi 26-29 Agustus 2024, nonresiden tercatat beli neto Rp6,21 triliun terdiri dari beli neto Rp3,89 triliun di pasar saham, Rp1,56 triliun di SRBI, dan Rp0,76 triliun di pasar SBN," ungkap Erwin dalam keterangannya.
Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen sampai 29 Agustus 2024, aliran modal asing atau nonresiden tercatat beli neto Rp187,66 triliun di SRBI, Rp12,79 triliun di pasar saham, dan Rp9,20 triliun di pasar SBN.
Kemudian pada semester II 2024, berdasarkan data setelmen sampai 29 Agustus 2024, asing nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp57,31 triliun di SRBI, Rp43,15 triliun di pasar SBN, dan Rp12,45 triliun di pasar saham.
Kemudian, yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 6,61%. DXY menguat ke level 101,34, dan Yield UST (US Treasury) 10 tahun naik ke level 3,862%.
Adapun perkembangan nilai tukar pada Jumat (30/8) pagi, Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.415 per dolar AS. Sementara yield SBN 10 tahun naik di 6,75%.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)