JAKARTA - Kementerian ESDM bekerja sama dengan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) untuk memperluas energi bersih dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan ke 22 desa terpencil.
Indonesia membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di desa Mata Wee Lima, Sumba Barat Daya. Pembangunan PLTS ini mencerminkan komitmen Pemerintah dalam mencari solusi untuk mencapai target elektrifikasi nasional.
“Secara rasio tahun 2023, pelayanan listrik PLN telah menjangkau 98,3% penduduk Indonesia, namun masih ada tersisa 1,7% yang belum mendapatkan akses,” kata Sekretaris Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Sahid Junaidi, Senin (2/9/2024).
Sahid melanjutkan, di beberapa wilayah dengan kondisi geografis yang sulit, PLN menghadapi tantangan dalam membangun jaringan listrik, sehingga energi terbarukan menjadi alternatif yang sangat penting.
Melalui proyek “Accelerating Clean Energy Access to Reduce Inequality (ACCESS), Indonesia membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) off-grid, memberdayakan operator lokal melalui pelatihan dan peningkatan kapasitas, serta memperkuat lembaga lokal, khususnya Badan Usaha Milik Desa atau BUMDesa, untuk memastikan keberlangsungan pengoprasian dari PLTS seraya membuka peluang pertumbuhan ekonomi lokal sekitar.
Pembangunan PLTS mendapat dukungan dari Korea International Cooperation Agency (KOICA). Program ACCESS merupakan contoh kolaborasi strategis antara Pemerintah, KOICA, dan UNDP Indonesia dalam mengatasi tantangan tersebut. Besar harapan kami program serupa dapat direplikasi di daerah lainnya.
Hingga saat ini, proyek ACCESS ini telah memasang PLTS dan infrastruktur jaringan terkait di semua provinsi target, menyediakan kapasitas listrik total sebesar 1,1 Megawatt untuk lebih dari 3.000 rumah tangga, yang menguntungkan lebih dari 20.000 individu.
Selain memberikan penerangan kepada desa-desa, instalasi tenaga surya ini telah berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup di komunitas sekitarnya, menciptakan peluang baru untuk pembangunan lokal.
Sebanyak 20 BUMDesa telah didirikan atau direvitalisasi, memastikan pengelolaan dan pemeliharaan PLTS yang berkelanjutan ke depan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)