Resmikan Smelter Bauksit di Mempawah, Jokowi Tegaskan Berhenti Ekspor Bahan Mentah!

Raka Dwi Novianto, Jurnalis
Selasa 24 September 2024 11:14 WIB
Presiden Jokowi resmikan Smelter Bauksit (Foto: MPI)
Share :

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan injeksi bauksit perdana Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) PT Borneo Alumia Indonesia, di Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat pada hari ini Selasa (24/9/2024).

Jokowi mengatakan pembangunan smelter PT Borneo alumina Indonesia merupakan kerjasama antara PT Inalum dan PT Antam. Dan saat ini pembangunan fase pertama telah selesai.

"Pembangunan smelter ini merupakan usaha kita untuk menyongsong Indonesia menjadi negara industri. Mengolah sumber daya alam kita sendiri dan tidak lagi mengekspor bahan-bahan mentah," kata Jokowi dalam sambutannya.

Jokowi menekankan semua pihak untuk berhenti mengeskpor bahan mentah. Menurutnya jika bahan mentah dapat diolah sendiri makan nilai tambahnya akan cukup besar diperoleh oleh masyarakat dan negara.

"Saya berikan contoh untuk nikel, nikel sebelum tahun 2020 kira-kira ekspor kita mentahan itu 1,4 sampai 2 triliun US Dollar, artinya kurang lebih 20an triliun. Begitu kita stop tahun kemarin, 34,8 billion US Dollar, artinya hampir 600 triliun nilai tambah menjadi kita miliki sendiri," kata Jokowi.

Jokowi juga berharap dengan adanya SGAR, impor aluminium sebanyak 56 persen tidak perlu dilakukan lagi. Sebab, katanya, Indonesia sudah kehilangan banyak devisa akibat impor aluminium.

"Oleh sebab itu setelah ini selesai berproduksi impor yang 56% ini bisa kita stop nggak impor lagi kita produksi sendiri di dalam negeri dan kita tidak kehilangan devisa karena dari sini kita harus keluar devisa kira-kira 3,5 billion US Dollar setiap tahunnya, angka yang besar sekali 50 triliun lebih devisa kita hilang gara-gara kita impor aluminium," kata Jokowi.

"Dan saya senang sekali ekosistem dari hulu sampai hilir untuk industri aluminium ini yang terintegrasi betul-betul telah selesai untuk fase pertamanya dari bahan baku, dari tayan ditarik kesini di sini jadi alumina kemudian dikirim lewat pelabuhan kijing ke Kuala Tanjung untuk diolah lagi di PT Inalum. Dan kita harapkan dengan investasi sebesar 16 triliun rupiah kita betul-betul akan memulai babak baru Indonesia sebagai negara industri," tandasnya.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya