Jokowi juga berharap dengan adanya SGAR, impor aluminium sebanyak 56 persen tidak perlu dilakukan lagi. Sebab, katanya, Indonesia sudah kehilangan banyak devisa akibat impor aluminium.
"Oleh sebab itu setelah ini selesai berproduksi impor yang 56% ini bisa kita stop nggak impor lagi kita produksi sendiri di dalam negeri dan kita tidak kehilangan devisa karena dari sini kita harus keluar devisa kira-kira 3,5 billion US Dollar setiap tahunnya, angka yang besar sekali 50 triliun lebih devisa kita hilang gara-gara kita impor aluminium," kata Jokowi.
"Dan saya senang sekali ekosistem dari hulu sampai hilir untuk industri aluminium ini yang terintegrasi betul-betul telah selesai untuk fase pertamanya dari bahan baku, dari tayan ditarik kesini di sini jadi alumina kemudian dikirim lewat pelabuhan kijing ke Kuala Tanjung untuk diolah lagi di PT Inalum. Dan kita harapkan dengan investasi sebesar 16 triliun rupiah kita betul-betul akan memulai babak baru Indonesia sebagai negara industri," tandasnya.
(Taufik Fajar)