Sementara konsensus pasar melihat peluang BI Rate akan turun ke level 5,75%. Sejumlah data neraca dagang juga akan di rilis pada pekan depan.
“Hal ini berpotensi kembali memicu capital inflow ke Indonesia,” jelasnya.
Dari dalam negeri, pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar yang sempat menyentuh Rp16,000/USD membawa kekhawatiran baru. Sebagai informasi, Nilai tukar Rupiah terdepresiasi 0.44% menjadi Rp15,990/USD di Jumat (13/12) sore.
Hal ini sebagai akibat dari ECB dan Bank Sentral Swiss yang memangkas suku bunga acuannya pada pekan ini, sehingga memicu capital inflow ke AS serta membuat penguatan USD.
“Pelemahan lanjutan Rupiah menimbulkan kekhawatiran investor terhadap keputusan RDG-BI pada pekan depan (18/12),” tulisnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)