JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melakukan perubahan direksi dan komisaris perseroan yang disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) hari ini. Pemegang saham menyetujui perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi BCA.
Djohan Emir Setijoso mengundurkan diri sebagai Presiden Komisaris efektif 1 Juni 2025. Jahja Setiaatmadja pun diangkat menjadi Presiden Komisaris setelah memenuhi persyaratan OJK.
Sementara itu, Hendra Lembong diangkat sebagai Presiden Direktur BCA menggantikan posisi Jahja.
John Kosasih diangkat sebagai Wakil Presiden Direktur dan Hendra Tanumihardja sebagai Direktur, yang efektif setelah mendapat persetujuan OJK dan memenuhi ketentuan yang berlaku.
RUPST juga memberikan kuasa dan wewenang kepada Pemegang Saham mayoritas untuk menetapkan honorarium, tunjangan, fasilitas, dan/atau kompensasi lainnya untuk anggota Dewan Komisaris tahun buku 2025, serta menetapkan tantiem dan pembagiannya kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi tahun buku 2024.
Selain itu, RUPST memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan gaji, tunjangan, dan/atau fasilitas untuk anggota Direksi tahun buku 2025.
Terkait penggunaan laba bersih tahun buku 2024 sebesar Rp54,8 triliun, RUPST menetapkan pembagian dividen tunai sebesar Rp300 per saham, meningkat 11,1 persen dibandingkan dividen tunai tahun buku 2023.
Dividen tunai tersebut sudah termasuk dividen interim tunai tahun buku 2024 sebesar Rp50 per saham yang telah dibayarkan pada 11 Desember 2024, sehingga sisa yang akan dibayarkan adalah Rp250 per saham.
Jahja Setiaatmadja menyampaikan terima kasih kepada nasabah dan seluruh pemangku kepentingan atas dukungan yang diberikan sehingga BCA dapat melewati tahun 2024 dengan kinerja yang solid.
"Kami melihat perekonomian domestik tetap mampu bertumbuh, di tengah berbagai tantangan serta perubahan lanskap geopolitik. Hasil keputusan RUPST BCA hari ini menunjukkan komitmen Perseroan untuk senantiasa memberikan nilai tambah yang berkesinambungan kepada pemegang saham. Kami akan terus melangkah secara pruden sepanjang 2025, sekaligus konsisten mendukung pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor," ungkap Jahja
(Feby Novalius)