Industri Perhotelan Krisis Akibat Efisiensi Anggaran Pemerintah

Dinar Fitra Maghiszha, Jurnalis
Senin 02 Juni 2025 09:06 WIB
Krisis Industri Perhotelan. (Foto: Okezone.com/MPI)
Share :

JAKARTA - Pengusaha hotel berharap pemerintah segera mengkaji ulang kebijakan efisiensi anggaran yang membatasi kegiatan rapat atau acara pemerintahan di hotel. Pasalnya, kebijakan ini memberi dampak signifikan terhadap tingkat okupansi, terutama bagi pelaku industri perhotelan di daerah.

“Kami berharap pemerintah akan mengkaji kembali kebijakan penghematan ini, mengingat industri perhotelan merupakan industri yang padat karya,” kata manajemen emiten perhotelan, PT Griptha Putra Persada Tbk (GRPH), dikutip dari keterbukaan informasi, Senin (2/6/2025).

Manajemen juga menyebut pembatasan tersebut telah memengaruhi segmen bisnis MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) yang sebelumnya menjadi salah satu andalan pendapatan.

Dengan status sebagai industri padat karya, bisnis hotel dinilai menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.

Emiten pengelola Hotel Griptha Kudus mencatat penurunan permintaan untuk penyelenggaraan acara dari instansi pemerintahan dalam beberapa waktu terakhir.

Meskipun demikian, GRPH optimistis dengan potensi pasar dari segmen non-pemerintah.

“Di luar segmen event pemerintahan, Perseroan masih yakin industri akan mampu bertahan dan bertumbuh selama ekonomi di Indonesia tumbuh secara umum,” jelas manajemen.

Sebagai langkah antisipatif, GRPH memperkuat kolaborasi dengan vendor acara dan travel agent untuk menggali peluang dari sektor swasta maupun personal seperti pernikahan, reuni, dan gathering.

 

Strategi diversifikasi sumber pendapatan juga menjadi fokus perusahaan, termasuk dengan menambah outlet restoran cepat saji dan mengembangkan menu harian.

Hingga saat ini, Hotel Griptha menjadi satu-satunya hotel bintang empat di Kudus. Posisi ini dinilai menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi konsumen premium.

“Hotel kami merupakan satu-satunya hotel bintang empat di Kudus, sehingga kami yakin hal ini menjadi daya tarik utama konsumen untuk memilih hotel kami,” ucap perwakilan manajemen.

Sepanjang 2024, GRPH mencatatkan laba bersih senilai Rp3,2 miliar, alias naik triple digit dibanding 2023. Sementara pendapatan usaha mencapai Rp29,1 miliar, atau tumbuh 11,1%. 

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya