Soroti Fenomena Rojali di Mal, Mendag: Orang Belanja Dicek Dulu Harganya!

Iqbal Dwi Purnama, Jurnalis
Rabu 23 Juli 2025 16:36 WIB
Fenomena Rojali di Mal (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyoroti fenomena 'rojali' alias rombongan jarang beli di pusat-pusat perbelanjaan. Masyarakat kerap datang ke pusat perbelanjaan namun tidak melakukan transaksi atau hanya sekedar bertanya.

Mendag mengatakan hal tersebut sebetulnya umum saja dilakukan ketika masyarakat hendak berbelanja. Biasanya, menurut Mendag, hal itu dilakukan masyarakat untuk melakukan survey harga terlebih dahulu untuk dibandingkan dengan toko lain.

"Kan sebelumnya juga sudah terjadi (fenomena rojali). Namanya orang orang mau belanja kan biasa di cek barangnya dulu, ingin lihat barangnya bagus tidak, harganya seperti apa, jangan sampai nanti dapat yang palsu, kan gitu," ujarnya saat ditemui di Jakarta Timur, Rabu (23/7/2025).

Pada kesempatan yang sama, Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonsus Widjaja mengakui bahwa jumlah pengunjung ke mall memang mengalami peningkatan. Namun tidak untuk peningkatan transaksi yang dilakukan.

Menurutnya, tidak bisa dipungkiri bahwa fenomena ini terjadi akibat dari lesunya daya beli masyarakat. Jumlah kunjungan masyarakat ke mall sendiri diakui Alphonsus meningkat sekitar 10% pada tahun 2024 jika dibandingkan tahun sebelumnya.

 

"Memang ini terjadi lebih karena faktor daya beli, khususnya di kelas menengah bawah. Kan daya belinya berkurang, uang yang dipegang semakin sedikit, tapi mereka tetap datang ke pusat perbelanjaan," tambahnya.

Menurut Alphonsus, tren belanja masyarakat juga telah mengalami perubahan yang diakibatkan oleh tekanan ekonomi. 

Lebih selektif dalam membeli barang, bahkan tidak melakukan pembelian jika memang tidak ada kebutuhan yang mendesak.

"Memang yang berubah itu kan pola belanjanya, mereka jadi lebih selektif berbelanja. Kalau tidak perlu ya tidak. Kalaupun beli, hanya barang atau produk yang harga unitnya itu murah," tambahnya.

Meski demikian, Alphonsus menilai fenomena 'rojali' atau 'rohana' (rombongan hanya nanya) di mall merupakan hal yang umum dilakukan. Mengingat fungsi pusat perbelanjaan seperti mall sendiri tidak hanya sebagai tempat transaksi, namun juga rekreasi atau hiburan.

"Saya kira itu umum atau hal yang wajar, ada interaksi, tawar menawar, dan lain-lain. Juga kan fenomena rojali ini juga kan karena fungsi daripada pusat perbelanjaan, bukan sekedar belanja, tapi ada edukasi, entertainment, hiburan dan sebagainya," kata Alphonsus.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya