Dengan data itu, dia melihat peluang bagi penambahan pendapatan perusahaan dari lini usaha susu sapi perah.
“Sebagai tahap awal, kami menginvestasikan belanja modal Rp20 miliar untuk program pengelolaan sapi perah mandiri ini,” tutur dia.
Imam berharap lini sapi perah ini mulai menyumbang pendapatan perseroan pada awal kuartal I-2026.
“Jadi kami dapat mendiversifikasi pendapatan. Pada tahap awal akan menyumbang 10 persen dari total pendapatan,” harap dia.
BEEF membukukan lonjakan pendapatan 153,7 persen secara tahunan menjadi Rp3,453 triliun pada akhir Juni 2025. Pendapatan tersebut berasal dari penjualan sapi, daging, produk olahan berbahan dasar daging, serta produk turunan lainnya.
Seiring dengan peningkatan pendapatan, BEEF juga mencatat kenaikan laba bersih sebesar 82,5 persen secara tahunan menjadi Rp73,7 miliar pada semester I-2025.
(Feby Novalius)