JAKARTA – Rumah Sakit (RS) standar internasional mulai dibangun (groundbreaking) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata dan Kesehatan Internasional Batam, Sekupang, Batam, Kepulauan Riau. RS tersebut dibangun di lahan seluas 1,68 hektare dari total 2,9 hektare yang disiapkan di kawasan KEK.
Pelaksana Tugas (Plt.) Sekjen Dewan Nasional KEK Rizal Edwin Manansang mengungkapkan hampir dua juta masyarakat Indonesia setiap tahun masih berobat ke luar negeri, dengan potensi kebocoran devisa hingga Rp200 triliun.
Oleh karena itu, kehadiran Rumah Sakit Internasional di Batam menjadi proyek strategis yang akan mengurangi arus pasien ke luar negeri.
“KEK Pariwisata dan Kesehatan Internasional Batam merupakan terobosan strategis pemerintah… untuk menghadirkan pelayanan kesehatan bertaraf internasional,” katanya, Kamis (28/8/2025).
Dukungan juga datang dari BP Batam. Kepala BP Batam Amsakar Achmad menyebut proyek ini selaras dengan arahan Presiden agar Batam berkontribusi signifikan dalam perekonomian nasional.
“Kehadiran Mayapada yang berstandar internasional nanti cukup di sini. Bahkan kita optimis dapat menarik pasien luar negeri untuk berobat ke sini. Mayapada akan jadi destinasi baru bagi wisata kesehatan Batam,” ujar Amsakar.
Sementara itu, Presiden Direktur & CEO Mayapada Healthcare Navin Sonthalia menambahkan, nilai investasi pembangunan Rumah Sakit Internasional Mayapada Apollo Batam International Hospital (MABIH) lebih dari Rp1 triliun. Menurutnya, regulasi KEK memberi keunggulan strategis untuk menghadirkan dokter asing berkompetensi tinggi, memperkuat kolaborasi dengan dokter Indonesia, serta akses teknologi medis canggih.
“Semua ini demi satu tujuan, menghadirkan layanan medis advanced, berstandar internasional, dengan tarif kompetitif bagi masyarakat Indonesia,” ujarnya.
(Feby Novalius)