JAKARTA – Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan pengenaan tarif 100% terhadap barang-barang ekspor dari China ke AS. Keputusan Trump ini dapat menghidupkan kembali perang dagang melawan Beijing.
Selain itu, Trump juga memastikan tidak akan melakukan pertemuan dengan Presiden China, Xi Jinping, di Korea Selatan. Padahal, rencana pertemuan ini sudah diumumkan dan dijadwalkan akan berlangsung tiga minggu dari sekarang.
"Sekarang tampaknya tidak ada alasan untuk melakukannya. Saya belum membatalkan," kata Trump, dilansir dari Reuters, Sabtu (11/10/2025).
Kebijakan perdagangan baru ini merupakan reaksi Trump terhadap Tiongkok yang secara dramatis memperluas kontrol ekspor terhadap logam tanah jarang. China mendominasi pasar komoditas tersebut, yang menjadi bagian penting bagi manufaktur teknologi.
"Itu mengejutkan tentang langkah-langkah Tiongkok, yang tidak secara khusus menargetkan Washington. Saya pikir itu sangat, sangat buruk," ujarnya.
Keputusan Trump pun menandakan keretakan hubungan antara Beijing dan Washington. Banyak yang mempertanyakan apakah detente ekonomi yang sulit dicapai selama musim panas dapat bertahan.
Hal ini juga dapat meningkatkan perang dagang yang dihentikan Washington dan Beijing pada awal tahun, setelah proses diplomasi.
Para ahli memprediksi pembatasan pengiriman perangkat lunak AS ke Tiongkok dapat menjadi pukulan telak bagi industri teknologi negara itu, termasuk komputasi awan dan kecerdasan buatan.
Trump juga mengancam akan menerapkan kontrol ekspor baru untuk pesawat terbang dan suku cadang pesawat. Seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan kemungkinan target lainnya.
(Feby Novalius)