BI Disarankan Tahan Suku Bunga 4,75% pada RDG Akhir 2025

Anggie Ariesta, Jurnalis
Rabu 17 Desember 2025 08:05 WIB
Bank Indonesia menggelar Rapat Dewan Gubernur terakhir tahun 2025. (Foto: Okezone.com)
Share :

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) disarankan mempertahankan suku bunga kebijakan (BI Rate) pada level 4,75 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) terakhir di tahun ini. Alasan utamanya adalah untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah potensi peningkatan tekanan inflasi musiman akhir tahun.

Ekonom Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), Teuku Riefky, menyoroti bahwa meskipun inflasi umum melambat menjadi 2,72 persen (year on year/yoy) pada November 2025—turun dari 2,86 persen pada bulan sebelumnya—tingkat inflasi tersebut masih berada di kisaran atas target BI sebesar 1,5 persen–3,5 persen.

“Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, Bank Indonesia perlu mempertahankan suku bunga kebijakan pada level 4,75 persen dalam Rapat Dewan Gubernur terakhir tahun 2025, sembari tetap waspada dan siap mengambil langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah,” ujar Riefky dalam analisisnya, Rabu (17/12/2025).

Analisis Riefky menekankan dua risiko utama yang membuat pemotongan suku bunga menjadi berbahaya saat ini, yaitu tekanan inflasi akhir tahun dan stabilitas rupiah.

Periode libur akhir tahun yang akan datang berpotensi menambah tekanan inflasi pada akhir 2025 karena faktor musiman berupa peningkatan permintaan.

Meskipun nilai tukar rupiah menguat tipis sebesar 0,11 persen (month to month/mtm) dalam 30 hari terakhir, yang didorong oleh kombinasi penurunan Fed Funds Rate (FFR) oleh The Fed dan suku bunga BI yang ditahan, pergerakan rupiah dinilai masih fluktuatif.

Riefky memperingatkan bahwa pemotongan suku bunga oleh BI saat ini berisiko memicu meningkatnya tekanan inflasi dan berpotensi mendorong pelemahan nilai tukar rupiah.

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya