JAKARTA - Bank Indonesia (BI) dipredikis akan menahan suku bunga acuannya (BI-rate) di level 4,75 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang akan berlangsung pada 16–17 Desember 2025. Meskipun ada peluang pemangkasan, momentum tersebut dinilai masih 50:50, dengan kecenderungan ditahan.
Chief Economist PT Bank Central Asia Tbk (BCA), David Sumual menjelaskan bahwa kebijakan moneter Indonesia sudah mengambil langkah front loading (pelonggaran agresif di awal).
"Nah kalau kita sebenarnya sudah melakukan front loading ya. Pemerintah sudah menurunkan juga dan kita udah nurunin 3 kali. Udah 158 poin kalau sejak tahun lalu," ujar David dalam Bincang Bareng Media, dikutip Selasa (16/12/2025).
Menurut David, peluang pemangkasan suku bunga pada Desember ini masih terbilang tipis.
"Nah ini di Desember ini sebenarnya peluangnya 50-50 lah. Tapi menurut saya sih kemungkinan masih akan ditahan oleh bank sentral," imbuhnya.
David menyebut bahwa keputusan BI untuk melanjutkan pemangkasan suku bunga akan sangat bergantung pada arah kebijakan moneter Amerika Serikat (AS), khususnya The Federal Reserve (The Fed).