Citra Kebun Raya Ubah Jajaran Direksi & Komisaris

JAKARTA - PT Citra Kebun Raya Agri Tbk (CKRA), perusahaan properti dan real estate yang kini merambah ke sektor perkebunan melakukan perubahan susunan direksi dan dewan komisaris menyusul langkah korporasi perusahaan akhir 2007 lalu.

Presiden Direktur CKRA Hendri Soetjipto, dalam keterbukaan informasi di BEI, Selasa (30/12/2008) mengatakan, perubahan direksi dan komisaris tersebut telah disetujui dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) Jumat 27 Desember pekan lalu.

Susunan Dewan Komisaris CKRA setelah RUPSLB tersebut menjadi sebagai berikut, Komisaris Utama dijabat Patric Loh, sedangkan anggota Dewan Komisaris lainnya terdiri dari Richard Rahmadi Wiriahardja, Kelly Setiadi Kurnia, Husni Thamrin Mukti dan Angel Setiadi Kurnia.

Sedangkan untuk jajaran Dewan Direksi, Direktur Utama dijabat oleh Hendri Soedjipto, sedangkan Wakil Direktur Utama dipegang Leong Hin Chuee (Andrew Leaong), sementara Tan Tee Yong (Patrick Tan) dan Parningotan Okto Luther masing-masing menduduki jabatan Direktur.

Perubahan susunan Direksi dan Komisaris ini bertujuan untuk pengembangan dan meningkatkan kinerja perseroan di masa-masa yang akan datang, ujar Hendri, di Jakarta, Selasa (30/12/2008).

Sebagai informasi, perseroan memiliki aktiva sebesar Rp1,40 triliun, bila dibandingkan dengan tanggal yang sama tahun 2007 yang sebesar Rp56,41 miliar mengalami kenaikan sebesar Rp1,34 triliun atau melonjak drastis sebesar 2.385 persen.

"Peningkatan tersebut disebabkan karena sampai dengan per 30 September 2008, perseroan telah mengakuisisi saham PT Horizon Agro Industri," ujarnya.

Sedangkan, peningkatan atas nilai kewajiban perseroan per 30 September Rp161,97 miliar dari yang sebelumnya sebesar Rp8,79 miliar di tahun 2007 menjadi sebesar Rp170,76 pada 2008, dikarenakan adanya biaya atas pengembangan perkebunan di beberapa anak perusahaan.

Selain itu, pada 30 September 2008, jumlah ekuitas perseroan sebesar Rp1,22 triliun, yaitu mengalamai kenaikan sebesar Rp1,17 triliun atau sekira 2.464 persen bila dibandingkan dengan posisi per 30 September 2007 yang sebesar Rp47,61 miliar. Peningkatan tersebut disebabkan pada periode Januari sampai dengan 30 September 2008, perseroan telah melakukan dua kali penawaran umum terbatas dengan total dana yang diperoleh sebesar Rp1,22 triliun.

Menjelang penutupan perdagangan IHSG akhir 2008, kode emiten CKRA stagnan di posisi Rp65 per lembarnya.