Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Anak Usaha Krakatau Steel IPO Semester I-2012

Yuni Astutik , Jurnalis-Selasa, 20 September 2011 |07:27 WIB
Anak Usaha Krakatau Steel IPO Semester I-2012
Ilustrasi. Foto: Corbis
A
A
A

JAKARTA - Anak usaha PT Krakatau Steel yaitu PT Krakatau Wajatama dipastikan akan melakukan Penawaran Umum Saham Perdana/Initial Public Offering (IPO) pada semester I-2012.

"Krakatau Wajatama IPO semester I-2012. Besarannya sama seperti IPO Krakatau Steel," ungkap Direktur Utama Krakatau Steel, Fazwar Bujang saat ditemui di Menara Kadin, Jakarta Senin (19/9/2011).

Sebelumnya perusahaan menyatakan jika  persiapan yang dilakukan perseroan untuk merealisasikan IPO PT Krakatau Wajatama adalah dengan meningkatkan produksi anak usahanya tersebut.

Pada Agustus 2011, Krakatau Wajatama akan meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi. Produksi Krakatau Wajatama dari sebelumnya 10 ribu-15 ribu ton per bulan ditingkatkan menjadi 15 ribu ton per bulan.

Diperkirakan, investasi untuk itu kurang dari USD10 juta lantaran perseroan juga mendapatkan tambahan investasi untuk produksi jangka panjang.

Seperti diketahui, perusahaan menargetkan IPO Krakatau Wajatama akan dilakukan pada akhir tahun ini. Namun ternyata molor dari waktu yang dijadwalkan.

"Tahun ini timnya sudah ada, sedang bekerja keras. Mudah-mudahan pada akhir tahun mungkin salah satu anak usaha kita bisa. Dari sektor infrastruktur, tapi belum bisa disebut namanya. Tahun ini kita usahakan," ungkap Fazwar beberapa waktu lalu.

Adapun tujuan dari IPO tersebut untuk mendapatkan sumber dana. Selain itu, perusahaan juga akan lebih transparan dengan proses IPO tersebut.

"Kenapa IPO? Agar perusahaan lebih transparan, mendapat sumber dana murah, lebih cepat berkembang kalau ingin ekspansi, karena kinerja sudah diikuti terus di pasar, nilai perusahaan juga diketahui masyarakat. Jadi banyak hal positif kalau diprivatisasi," pungkasnya.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement