Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

DKI Diminta Restrukturisasi Pasar Unggas

Stefanus Yugo Hindarto , Jurnalis-Rabu, 02 November 2011 |15:12 WIB
DKI Diminta Restrukturisasi Pasar Unggas
Ilustrasi. Foto: Koran SI
A
A
A

BOGOR - Warga Jakarta patut waspada mengkonsumsi ayam. Sebab, 80 persen tempat rumah penampungan unggas menunjukkan terinfeksi virus avian influenza. Sampai kini penanganan Fauzi Bowo Cs pun dinilai masih minim. Maka dari itu, pemerintah daerah DKI Jakarta diminta untuk merestrukurisasi pasar unggas.

Head of Operational Office Indonesia-Dutch Partnership on Highly Pathogenic Avian Influenza (IDP-HPAI), Ivo Claassen mengatakan berdasarkan pengawasan dibeberapa fasilitas rumah penampungan unggas di DKI Jakarta dan hasil riset yang dilakukan 2007 dan diulangi lagi pada 2009, menunjukkan 80 persen dari rumah-rumah penampungan unggas ini terinfeksi virus avian influenza.

"Hasil penelitian ini sudah kami berikan kepada pemerintah DKI Jakarta. Ini jadi dasar untuk melakukan restrukturisasi. Tapi karena beberapa alasan, perbaikan itu tidak jadi dilakukan. Jadi, situasinya belum berubah," kata Ivo dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/11/2011).

Menurutnya, sebetulnya sumber virus itu ada di luar Jakarta. Namun, virus itu terbawa ke Jakarta karena sistem distribusi unggas yang tidak betul sehingga menjangkit wilayah Jakarta. "Ini masalah rantai pemasaran yang harus mendapat penanganan segera," jelasnya.

Ketua Unit Pengendalian dan Kontrol Avian Influenza Kementerian Pertanian M Azhar mengatakan, dari hasil penelitian itu Pemda DKI sudah diberi rekomendasi. Salah satunya membuat perda tentang larangan memasukkan unggas hidup ke Jakarta. Di lapangan, realisasinya adalah membuat rumah potong hewan terintergrasi.

"DKI bikin perda restrukurisasi rantai pasar unggas walaupun belum jalan optimal. Strateginya tempat potong unggas direlokasi sehingga lebih mudah pengawasan dan mengurangi risiko, saat ini sedang diupayakan," tegasnya.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement