JAKARTA - PT Surya Esa Perkasa menganggarkan belanja modal (capital exependiture/capex) sebesar USD15 juta.
"Capex USD15 juta untuk 2012 dan 2013. Dananya dari kas internal dan pinjaman," ungkap Executive Director Surya Eka Chander Vindo Laroya saat Due Dilligence dan Public Expose di Hotel Nikko, Jakarta, Senin (9/1/2012).
Diakuinya, belanja modal tersebut akan digunakan untuk permodalan produksi gas. Adapun peningkatan kapasitas gas akan dilakukan dengan mengganti mesin lama dengan teknologi baru. Sehingga kemampuan ekstrasi dari mesin tersebut meningkat menjadi 90 persen dari saat ini sebesar 60 persen.
Pasokan gas perseroan saat ini seluruhnya masih berasal dari PT Pertamina EP, yang merupakan anak usaha PT Pertamina. Dari pasokan gas bumi itu, perseroan bisa menghasilkan produksi LPG sebanyak 700 ribu ton mmscfd.
Informasi saja, perusahaan berencana akan melepas 250 juta lembar saham atau 25 persen dari modal yang disetor. Dana hasil IPO tersebut akan digunakan untuk ekspansi terutama peningkatan kapasitas produksi LPG sebesar 75 persen. Sisanya yang 25 persen untuk menambah pembayaran utang kepada Bank UOB sebesar Rp350 miliar.
Sekretaris Perusahaan Surya Esa Perkasa, Isentha Hioe mengaku jika pinjaman tersebut dilakukan perseroan tahun lalu, yang tujuannya mengakuisisi PT Panca Amara Utama (PAU), yang merupakan produsen amoniak.
"Kami juga akan membangun fasilitas produksi amoniak di Sulawesi. Namun dananya bukan dari IPO," tandas Isentha.
(Widi Agustian)