Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Laguna Cipta Incar Rp366 Miliar dari Right Issue

Widi Agustian , Jurnalis-Rabu, 23 Mei 2012 |19:43 WIB
Laguna Cipta Incar Rp366 Miliar dari <i>Right Issue</i>
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - PT Laguna Cipta Griya Tbk (LCGP) berencana menerbitkan saham baru (right issue) senilai Rp366 miliar. Rencananya, saham baru yang akan diterbitkan sebanyak 3,659 miliar lembar dengan nilai nominal Rp100.

"Sebanyak 10 saham lama berhak mengeksekusi 26 saham baru. Jika ini dieksekusi oleh pemilik saham lama itu maka akan dapat tambahan waran 3 lembar,” kata Direktur LCGP Danny Boestami dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/5/2012).

Hasil right issue tersebut akan digunakan untuk penyertaan modal di sumur minyak dan gas (migas) milik Blue Sky Langsa Ltd di Aceh seiring dengan realisasi ganti bisnis perseroan ke bidang migas. ”Tahun ini kita pindah ke bisnis migas dan menyisakan sedikit saja propertinya. Tahun depan sudah total di migas,” imbuhnya.

Perseroan sebelumnya merupakan perusahaan properti dengan land bank dan properti di beberapa kawasan di antaranya Cilegon dan Palembang. Bisnis properti perseroan semakin mengalami penurunan selain karena kesulitan lahan juga karena sudah berencana melirik ladang bisnis berbeda.

Dengan aksi korporasi ini, perseroan mendapatkan dana segar untuk memasukkan modal kerja ke oil and gas field milik Blue Sky dengan total dana sebesar USD48 juta. ”Kekurangan dananya akan kami tutup dari penjualan aset kami sebelumnya,” terangnya.

Selain itu, aksi korporasi ini akan membuka jalan kepada mitranya, Blue Sky, untuk menjadi pemegang saham perseroan sesuai dengan skema awal bahwa mitranya yang lebih berpengalaman di bidang migas ini akan melakukan backdoor listing melalui kepemilikan LCGP.

”Jika publik pemilik saham kami mengeksekusi rights issue sesuai haknya, maka Blue Sky bisa memiliki 51 persen saham perseroan. Tapi jika publik tidak mengeksekusi maka kepemilikan Blue Sky bisa lebih besar,” jelas Danny.

Komisaris LCGP Effendi Situmorang menambahkan, dari beberapa alternatif yang ada, format joint operating agreement atau kerjasama operasi antara pihaknya dengan Blue Sky dinilai sebagai pilihan paling tepat. ”Jadi kita kasih working capital hasilnya setelah dipotong biaya dibagi dua. 55 persen untuk LCGP dan 45 persen untuk Blue Sky,” ucapnya.

Di ladang migas milik Blue Sky yang akan dibekali modal oleh LCGP terdapat dua lapangan yaitu H3 dan H5. Lapangan H3, menurutnya, memiliki kapasitas produksi 2 ribu barel per hari. Pada 2013, perseroan akan mulai eksplorasi lapangan H5 dengan kapasitas 2 ribu sampai 2.500 barel per hari. Effendi mengakui bahwa di awal bisnis migasnya ini lahan produksi masih relatif kecil.

Tapi pada tahap berikutnya akan berupaya masuk ke resiko menengah untuk kemudian sampai ke level resiko tinggi. Cadangan minyak yang ada di dua lapangan itu, menurutnya, sebanyak 7,3 juta barel dan target itu yang ingin didapatkan perseroan setidaknya sampai 2017. Tahun ini produksi ditargetkan mencapai 650 barel perhari, meningkat menjadi 4 ribu barel per hari pada 2013.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement