Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Revitalisasi Pasar, Gita Sebut Omzet Pedagang Kecil Naik

Rizka Diputra , Jurnalis-Selasa, 02 Juli 2013 |18:21 WIB
Revitalisasi Pasar, Gita Sebut Omzet Pedagang Kecil Naik
Mendag Gita Wirjawan. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah terus berupaya merevitalisasi pasar tradisional di seluruh Indonesia. Hal itu terbukti efektif dengan meningkatnya omzet para pedagang kecil.

Demikian disampaikan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan saat meresmikan pasar percontohan Prembun dan tiga pasar tradisional non-percontohan yang telah direvitalisasi di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

“Hasil evaluasi terhadap kinerja 10 pasar percontohan yang dibangun tahun 2011 menunjukkan para pedagang di pasar-pasar tersebut secara bertahap telah meningkat omzet transaksinya sebesar 33 persen hingga 85 persen dibandingkan sebelum pasar direvitalisasi,” ucap Gita dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/7/2013).

Gita yang turut didampingi Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo ini menjelaskan, upaya pemerintah merevitalisasi pasar bertujuan agar pasar tradisional menjadi bersih, nyaman, tertib dan sejuk sehingga mampu memperlancar arus distribusi barang. Selain itu juga untuk menjaga stabilitas harga, serta mengurangi disparitas antardaerah dan antarwaktu.

“Setelah direvitalisasi, pasar-pasar ini diharapkan dapat menjadi barometer stabilitas harga, ketersediaan bahan pokok dan dapat berperan secara strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Kebumen, yang pada akhirnya berkiprah dalam kemajuan perekonomian nasional,” paparnya.

Menurutnya, pasar juga berperan penting terhadap kemajuan ekonomi masyarakat dan pedagang kecil. Gudang kata dia, juga memainkan peran penting dalam menjaga kecukupan stok, menstabilkan harga serta meningkatkan pendapatan petani.

"Sistem resi gudang merupakan salah satu instrumen penting dan efektif dalam sistem pembiayaan perdagangan. Sistem ini dapat memfasilitasi pemberian pembiayaan kepada pelaku usaha dengan agunan inventori (komoditas yang disimpan di gudang) yang dimiliki pelaku usaha terutama kelompok tani dan UKM," sebutnya.

Tercatat, hingga 25 Juni 2013, jumlah resi gudang yang telah diterbitkan sebanyak 922 resi dengan total volume komoditas sebanyak 36.738,02 ton (31.705,66 ton gabah, 3.737,20 ton beras, 1.084,78 ton jagung, 20,39 ton kopi dan 190 ton rumput laut) atau senilai Rp177.219 miliar.

Adapun di wilayah Jawa Tengah hingga akhir Juni 2013, kata Gita, pelaksanaan sistem resi gudang ini telah dilaksanakan di Kabupaten Jepara, Demak, Kudus, Banjarnegara, Pekalongan, Grobogan, Wonogiri, Sragen, Pemalang dan Kebumen. Sebanyak 25 resi gudang telah diterbitkan dengan total volume 1.141,97 ton.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement