Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bank Mandiri Lebih Cocok Merger dengan Bank Umum

Petrus Paulus Lelyemin , Jurnalis-Kamis, 12 Juni 2014 |18:45 WIB
Bank Mandiri Lebih Cocok <i>Merger</i> dengan Bank Umum
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung menegaskan pemerintah telah memutuskan rencana merger antara PT Bank Mandiri dan PT Bank Tabungan Negara (BTN) tidak akan dilanjutkan pembahasannya.

Menurut dia, pemerintah telah mempertimbangkan beberapa hal terkait rencana merger kedua bank. BTN yang merupakan bank khusus untuk mendukung sektor perumahan dinilai sulit untuk digabungkan dengan bank umum seperti Mandiri.

"BTN ini bank khusus yang dibangun untuk menunjang penunjang sektor perumahan rakyat. Sebaiknya bank khusus tidak di-merger dengan bank umum," tutur CT ketika ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis (12/6/2014).

Dia mengungkapkan, pemerintah kini mulai memikirkan untuk menggabungkan Mandiri dengan bank umum lainnya. Terkait hal ini, lanjut CT, akan direkomendasikan untuk pemerintah baru yang akan aktif bertugas pada Oktober mendatang untuk memutuskan langkah lanjutannya.

"Bank umum itu di-merger sama bank umum lain. Karena waktu yang singkat dalam pemerintahan ini pengkajian akan dilakukan tapi akan disampaikan rekomendasi ke pemerintahan baru berikutnya," tukasnya.

Sebelumnya, Ketua Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Harry Azhar Azis mengatakan, jika membandingkan lebih cocok mana pemerintah ingin melakukan akuisisi terhadap perbankan pelat merah.

Dirinya mengutarakan lebih cocok proses akuisisi tersebut dilakukan antara PT Bank Mandiri (Mandiri) dengan PT Bank Negara Indonesia (BNI), dibandingkan dengan Mandiri dengan PT Bank Tabungan Negara (BTN).

"Yang perlu dimerger itu justru bank yang wilayah kerja sama, yaitu BNI dan Mandiri. Karena Mandiri dan BTN itu berbeda," kata Harry.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement