JAKARTA - Dalam APBN-Perubahan 2014, pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah menyiapkan dana kompensasi sekira Rp5 triliun jika pada tahun ini ada kenaikan harga BBM bersubsidi.
Seperti yang diketahui, pemerintahan mendatang yang dipimpin presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) akan menaikan harga BBM subsidi yang diperkirakan terjadi di bulan November 2014.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana mengatakan, dana kompensasi yang sediakan pada tahun 2015 diperkirakan akan sama dalam RAPBN, tapi itu hanya kerangka dasar dan sewaktu-sewaktu bisa berubah.
"Itukan fleksibel ya artinya untuk perlindungan sosial, itu pos cadangan begitu diperlukan ya bisa digunakan, ini baseline loh ya," ucap Armida Gedung DPR, Jakarta semalam.
Namun dirinya tidak mengetahui program yang akan dijalankan oleh pemerintahan mendatang. Menurutnya, itu akan terjadi APBN-Perubahan.
"Kemungkinanya akan digodok di APBN-P dan harus diingat pembahasan sekarang lebih cepat satu bulan sehingga waktunya tidak cukup kalau ingin mengakomodasi program-program yang baru," kata Armida.
Menurut Armida, dana kompensasi akan diambil dari dana optimalisasi belanja yang akan dibahas dalam rapat panja Banggar DPR.
"Ini baseline aja, belum ada, tapi nanti liat lagi panja belanja kan ada optimalisasi Rp15,5 triliun itu nanti tergantung panja, usulan fraksi-fraksinya optimalisasi itu dananya dari postur anggaran yang berubah Rp9,9 triliun. Itu kemudian diatur ulang lagi tidak digunakan seluruhnya yang Rp4,9 triliun untuk optimalisasi, tapi hanya Rp15,5 triliun yang lain ada yang untuk mengurangi defisit, cadangan fiskal, perlindungan sosial," pungkasnya.
(Fakhri Rezy)