JAKARTA - Indonesia dianggap masih minim teknisi dan pilot. Padahal, kapasitas penumpang meningkat 10 persen.
Menurut Ketua Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Yurlis Hasibuan,untuk saat ini diperkirakan paling tidak sekira 6.000 teknisi dan rata-rata 6.000 pilot dibutuhkan dari total 1.200 maskapai penerbangan yang ada di Indonesia.
"Namun, hal tersebut belum bisa terpenuhi.Karena saat ini STPI Curug hanya bisa mencetak sekitar 150 pilot dari sekira 510 yang dibutuhkan,serta 160 teknisi," paparnya di Gedung AirAsia Indonesia Rabu(22/10/2014).
Sedangkan, STPI Banyuwangi hanya dapat mencatat 50 pilot per tahunnya. "Karena bila dilihat seharusnya paling tidak dibutuhkan sekitar empat orang teknisi dan empat orang pilot untuk mengurus satu kabin pesawat," paparnya
Namun lebih lanjut, dirinya menjelaskan bahwa biaya pendidikan pilot mencapai Rp500 juta dan Rp250 juta untuk teknisi. Subsidi dari pemerintah.pun masih menjadi kendala tersendiri bagi perkembangan tenaga kerja industri penerbangan.
"Pemerintah belum mampu beri subsidi Rp400 juta untuk siswa pilot dan Rp150 juta untuk siswa teknisi," tukasnya.
(Fakhri Rezy)