Akan tetapi, berdasarkan penelusuran Okezone, pada September 2009 terdapat catatan pinjaman multilateral dari IMF dengan alokasi SDR-IMF sebesar SDR1,98 miliar atau setara dengan USD3,1 miliar (Rp38,75 triliun jika mengacu kurs APBN sebesar Rp12.500 per USD).
Meski demikian, utang ke IMF tersebut terus mengalami penurunan. Melansir data Posisi Utang Luar Negeri Pemerintah dan Bank Sentral Menurut Jenis Utang milik Bank Indonesia (BI), Selasa (28/4/2015), tercatat pada 2010 utang ke IMF mengalami penurunan menjadi USD3,05 miliar, lalu turun lagi pada 2011 menjadi USD3,031 miliar.
Namun, utang ke IMF tersebut kembali naik menjadi USD3,053 triliun pada 2012, lantas kembali melandai pada 2013 menjadi USD3,050 miliar pada 2013. Tapi, utang ke IMF kembali naik menjadi USD3,053 miliar pada awal 2014.
Puncaknya, utang ke IMF mencapai USD3,060 triliun pada Maret 2014, dan terus melandai. Tercatat, hingga akhir kepemimpinan SBY, pada Oktober, utang ke IMF berada di posisi USD2,933 miliar atau Rp36,662 triliun.
BI mencatat, hingga Februari 2015 ini, Indonesia masih utang ke IMF sebesar USD2,801 miliar atau setara dengan Rp35,012 triliun.
(Martin Bagya Kertiyasa)