Harga Naik, Mendag Sebut Rantai Distribusi Barang Sangat Panjang
SURABAYA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengimbau kepada para pelaku usaha atau produsen untuk tidak melepaskan tanggung jawabnya terhadap produk yang dijualnya hingga ke tangan konsumen. Hal tersebut, lantaran para pedagang yang kerap menaikkan harga kebutuhan pokok secara signifikan.
"Distribusi kita terlampau panjang prosesnya dari pabrik sampai ke konsumen banyak sekali, sehingga harga dikontrol pedagang. Saya pelajari produsen lepas tanggung jawab terhadap produknya, yang dijual begitu saja kepada pedagang, ini tentu membuat harga ditentukan oleh pedagang," tutur Menteri Perdagangan Rachmat Gobel di Surabaya, Sabtu (20/6/2015).
Menurutnya, kendati kenaikan harga tersebut tak dapat dihindari karena peningkatan permintaan menjelang puasa. Namun, pihaknya mengingatkan kepada para pedagang untuk tidak menaikkan harga di luar batas kewajaran.
"Kenaikan harga memang tidak bisa dihindari. Namun sebagai penanggung jawab di sektor perdagangan, saya mengimbau kepada seluruh produsen dan pelaku usaha untuk tidak menaikkan harga di atas batas kewajaran selama puasa dan Lebaran 2015," jelasnya.
Sekedar informasi, berdasarkan data yang dihimpun Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kemendag perkembangan harga rata-rata nasional barang kebutuhan pokok per Juni 2015. Dibandingkan minggu lalu, cenderung naik antara 0,08 persen hingga 14,40 persen.
Adapun,sejumlah komoditas yang sebelumnya mengalami kenaikan kini berangsur turun. Diantaranya minyak goreng curah turun 0,18 persen dari Rp 11.310 per liter menjadi Rp 11.290 per liter.Sedangkan,kedelai impor sebesar 0,54 persen dari Rp 11.050 per kg sebelumnya Rp 11.050 per kg menjadi Rp 10.990 per kg.
Sedangkan,cabai rawit merah sebesar 2,77 persen dari Rp 35.020 kg menjadi Rp 34.050 per kg. Serta bawang merah sebesar 3,97 persen dari Rp 34.375 per kg, menjadi Rp 33.010 per kg.
(Widi Agustian)
