SHANGHAI - Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong bertolak ke Shanghai, China untuk menghadiri pertemuan G-20 Trade Ministers Meeting (TMM). Pertemuan ini akan membahas kerja sama kolektif dalam membangun fondasi pemulihan pertumbuhan perdagangan dan investasi internasional pada 9-10 Juli 2016 di Hotel Shangri-la, Pudong, Shanghai, China.
"G-20 ingin menunjukkan peran strategis perdagangan dan investasi sebagai mesin penggerak utama bagi pertumbuhan ekonomi global dan penciptaan lapangan kerja yang berkelanjutan," kata Thomas dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (9/7/2016).
Saat ini, negara anggota G-20 secara kolektif mewakili 85 persen PDB dunia, 79 persen perdagangan dunia dan 2/3 penduduk dunia. Indonesia sebagai salah satu negara anggota G-20, juga semakin diperhitungkan di kancah perdagangan dan investasi dunia.
Pertemuan di Shanghai merupakan langkah dan upaya menghadapi tantangan yang tengah dihadapi negara anggota G-20, yaitu rendahnya tingkat pertumbuhan perdagangan global empat tahun terakhir yang bertengger pada angka 3 persen.
Pertumbuhan ini di bawah tingkat pertumbuhan ekonomi global dan rata-rata pertumbuhan periode sebelum krisis 2008-2009 yang mencapai 7 persen. Keprihatinan juga dialamatkan pada kinerja arus Foreign Direct Investment (FDI) global yang masih berada di bawah level puncaknya pada 2007.
Sementara itu, tuan rumah China berharap dari negara-negara anggota G-20 organisasi internasional agar TMM dapat menghasilkan aksi nyata menghadapi kelesuan pertumbuhan perdagangan dan investasi global. Para Menteri Perdagangan G-20 diharapkan dapat memainkan kepemimpinan baru bagi penguatan kerja sama global yang tercermin dalam tema utama perdagangan Presiden China di G-20, yaitu "robust international trade and investment".
"Kehadiran Indonesia pada pertemuan G-20 TMM ini merupakan bentuk kontribusi dan komitmen untuk turut mendukung pertumbuhan ekonomi global," imbuh Thomas.
Pada sela-sela pertemuan TMM, Thomas juga akan melakukan sejumlah pertemuan bilateral dengan beberapa negara mitra termasuk Jepang, Turki, dan Tiongkok. Thomas ingin menjalin keselarasan kebijakan perdagangan dan investasi dan membahas upaya peningkatan kerja sama ekonomi bilateral, pengembangan investasi, serta intensifikasi ikatan bisnis.
Mendag juga direncanakan bertemu dengan para Menteri negara anggota dari kawasan Eropa seperti Belanda, Inggris, dan komisioner Uni Eropa yang semakin relevan terkait pembahasan dampak British Exit pada relasi perdagangan Indonesia ke kawasan Eropa.
Follow Berita Okezone di Google News
(mrt)