Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pemerintah Tak Boleh Patok Pertumbuhan Ekonomi Terlalu Rendah

Danang Sugianto , Jurnalis-Jum'at, 14 Agustus 2015 |18:10 WIB
Pemerintah Tak Boleh Patok Pertumbuhan Ekonomi Terlalu Rendah
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun depan sebesar 5,5 persen pada RAPBN 2016. Angka tersebut lebih rendah dari target pertumbuhan ekonomi 2015 sebesar 5,7 persen.

Pengamat Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Tony Prasetiantono, memandang target tersebut cukup realistis. Pasalnya, kondisi perekonomian global yang sedang tidak kondusif

"Dengan asumsi tahun ini tumbuh maksimal 5 persen, menargetkan 5,5 persen tahun depan itu cukup fair. Dasarnya adalah pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang relatif tinggi 3 persen dan China mulai bergerak 7-8 persen, sehingga mendorong pertumbuhan demand dunia," tutur Tony kepada Okezone, Jakarta, Jumat (14/8/2015) .

Padahal, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I-2015 hanya sebesar 4,71 persen year on year (yoy). Lalu perlambatan pertumbuhan ekonomi juga berlanjut di kuartal II-2015 yakni hanya 4,67 persen.

Target pertumbuhan ekonomi 2016 yang ditetapkan pemerintah juga terbilang cukup tinggi jika dibandingkan dengan target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan Bank Indonesia sebesar 5,1 persen.

Namun, Tony tetap memandang bahwa target tersebut sudah cukup sesuai dengan kondisi yang ada. "Kalau target terlalu rendah juga tidak baik. Karena pemerintah dipersepsikan loyo, tidak mau kerja keras," pungkasnya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement