Sekjen Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan, mengakui bahwa pelambatan ekonomi memang bisa terjadi, hal tersebut juga pernah dirasakan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat memimpin pemerintahan selama sepuluh tahun.
Kendati demikian, lanjut dia, Partai Demokrat meminta pemerintah di bawah naungan mantan Wali Kota Solo itu untuk tidak mencari kambing hitam dari persoalan pada pelambatan ekonomi
"Pengakuan terbuka dan sence of crisis dari pemimpin negara dan pemerintah amat diperlukan, karena dengan demikian langkah-langkah yang diambil pasti," ujar Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan, di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta.
Dia mengatakan, permasalahan yang dihadapi saat ini tidak hanya terkait melemahnya nilai tukar Rupiah. Akan tetapi, berkaitan kepada fundamental dan isu ekonomi yang lainnya. Sebab, Partai Demokrat mencatat ada tujuh hal yang harus dikelola pemerintah ke depan.
Seperti, pertumbuhan yang melambat, stabilitas yang mengganggu, meningkatnya pengangguran, melemahnya angka kemiskinan serta menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat dan pelaku dunia usaha.
"Beberapa kali Partai Demokrat memberikan rekomendasi kepada Presiden Jokowi agar benar-benar menyentuh tujuh hal tersebut. Yang diharapkan oleh rakyat bukanlah tentang dikeluarkannya paket-paket kebijakan itu, meskipun itu penting. Tetapi hasil nyata yang dicapai sehingga keadaan ekonomi yang dirasakan rakyat memang menjadi lebih baik," papar Hinca.
lebih lanjut Hinca menuturkan, dalam mengatasi persoalan ekonomi tugas utama Presiden Jokowi di tahun keduanya yakni harus dapat memulihkan ekonomi nasional. Salah satunya dengan mengambil pelajaran dari kekeliruan menghitung perkiraan penerimaan pajak dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Jika ekonomi memburuk maka masyarakat golongan ekonomi lemah lah yang paling terka dampaknya. Pemerintah perlu memberikan bantuan yang nyata agar daya beli menyuarakan dapat ditingkatkan kembali," tutup Hinca.
(Martin Bagya Kertiyasa)