JAKARTA - PT Bank Mega Tbk (MEGA) belum berencana akan menambah modal di tahun ini melalui penerbitan surat utang atau obligasi.
Direktur Utama Bank Mega, Kostaman Thayib menjelaskan, Bank Mega belum berencana menambah modal melalui penerbitan surat utang atau obligasi, lantaran rasio kecukupan modal perseroan (Capital Adequacy Ratio/CAR) tergolong besar yakni 23 persen. Saat ini, modal inti yang dimiliki Bank Mega sekira Rp11 triliun.
"Kita enggak ada kebutuhan untuk itu (terbitkan obligasi). Pertama CAR Bank Mega cukup sangat sangat besar 23 persen. Jadi kita belum ada kebutuhan dari situ," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (22/4/2016).
(Baca Juga: Strategi Bank Mega Capai Target Pertumbuhan Kredit)
Kemudian, lanjut dia, rasio antara besarnya seluruh volume kredit yang disalurkan oleh bank dan jumlah penerimaan dana (Loan to Deposit Ratio/LDR) perseroan juga masih tergolong likuid yakni di kisaran 63-65 persen.
"Jadi, kapasitas kita untuk memberikan kredit di sisi likuiditi maupun permodalan ini besar," jelasnya.
Oleh sebab itu, Bank Mega fokus untuk menangkap peluang dari pergerakan bisnis. Sebab, jika bisnis tidak bertumbuh, maka perbankan pun akan sulit tumbuh.
"Bank follow the trend. Bisnis harus tumbuh dulu. Kalau bisnis enggak tumbuh, ya bank susah tumbuhnya," pungkasnya. (dan)
(Rani Hardjanti)