JAKARTA - Emiten yang bergerak di sektor pelayaran, PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk (TMAS) atau Temas Line telah mempersiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar sebesar Rp550 miliar termasuk dana sebesar Rp100 miliar dari sisa capex tahun lalu.
"Dana capex tersebut akan dialokasikan guna mendukung kegiatan usaha perseroan," kata Managing Director TMAS Faty Khusumo dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu (27/4/2016).
Hingga akhir 2016, TMAS menargetkan perolehan pendapatan sebesar Rp1,8 triliun atau naik 12,5 persen dari tahun 2015. Sementara untuk laba bersih. perseroan menargetkan sebesar Rp250 miliar
Menurut Direktur Keuangan TMAS Ganny Zheng, seiring penurunan harga BBM di tahun 2015, mulai tahun 2016 perseroan menetapkan untuk melakukan penyesuaian harga. Langkah tersebut dimaksudkan pula sebagai strategi perseroan untuk memperluas market share di industri pelayaran nasional di tahun 2016.
“Selain itu, kami berharap dengan kebijakan penurunan harga akan berdampak positif pada penurunan beban logistic kepada pemilik barang dan peningkatan volume muatan.” terangnya.
Pada tahun 2015, perseroan juga telah melakukan pemesanan enam kapal baru yang diserahterimakan secara bertahap mulai kuartal I–2016 dan satu kapal second hand yang telah diserahterimakan pada tanggal 18 Januari 2016. Pembelian kapal baru merupakan bagian dari strategi usaha TMAS seiring dengan pengembangan rute baru sekaligus sebagai upaya antisipasi untuk menggantikan kapal-kapal yang sudah tidak efisien.
Sejalan dengan tujuan pemerintah untuk mengurangi disparitas harga antara wilayah barat dan timur Indonesia, TMAS telah menjadi pionir dalam rangka mendukung program tol laut yang digagas oleh Pemerintah Jokowi –JK untuk mewujudkan negara poros maritim yang kuat.
Hal ini diwujudkan melalui fokus kegiatan operasional TMAS dengan pembukaan pelabuhan perintis di wilayah Indonesia Timur sebagai upaya untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah yang berdampak terhadap penurunan biaya logistik dan mengurangi disparitas harga antar daerah.
Faty menambahkan TMAS berkomitmen menyediakan solusi terpadu yang menjamin pengiriman secara safe and on-time shipping delivery dengan dukungan layanan pelayaran yang inovatif ,kompetitif dan handal di Indonesia.
Salah satu langkah yang ditempuh Perseroan adalah melakukan penandatanganan Nota kesepahaman Pendulum Service on Time Schedule dan menggandeng lima operator pelabuhan yaitu Terminal Petikemas Domestik Belawan (TPKDB), Pelabuhan Tanjung Priok (PTP), Terminal Petikemas Surabaya (TPS), Terminal Petikemas Makassar (TPM) dan Terminal Petikemas Bitung (TPB).
“Melalui kerjasama Tol Laut ini, Temas Line bisa memperoleh waktu terjadwal untuk sandar dan bongkar muat sesuai service yang ditawarkan ke pelanggan.” jelas Faty.
Komitmen ini akan berlanjut dengan dukungan penambahan delapan unit armada kapal Temas Line menjadi 28 unit dan pembukaan rute baru sebanyak enam rute menjadi 26 di tahun 2016. yang meliputi Belawan-Malahayati, Surabaya-Sampit, Surabaya-Makassar-Biak-Serui-Nabire, Surabaya-Makassar-Timika-Merauke. Langkah tersebut juga bagian strategi perseroan dalam memperkuat penetrasi pasar di wilayah Indonesia Timur.
TMAS pun membukukan laba bersih pada tahun 2015 sebesar Rp317,17 miliar atau Rp278 per saham. Laba bersih inipun tumbuh 55,76 persen dari periode yang sama pada tahun 2014 yaitu sebesar Rp203,631 atau Rp178 per saham.
(Dani Jumadil Akhir)