JAKARTA - Hampir tiga minggu setelah dicopotnya Arcandra Tahar, Presiden Joko Widodo belum juga menunjuk Menteri yang baru. Hingga kini, tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih dipegang oleh Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Pelaksana Tugas (Plt).
Pengamat Energi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Zainal Arifin menilai Presiden Joko Widodo harus berhati-hati dalam menunjuk menteri yang baru. Terlebih jabatan ini sangat seksi dan berkaitan dengan banyak sektor.
"Menteri ESDM itu jabatan yang seksi, revenue perusahaan besar di Indonesia Pertamina, Freeport, PLN, ini dari ESDM semua, jadi istilahnya godaannya besar," kata dia dalam diskusi Energi Kita, Minggu (4/9/2016).
Menurutnya, jabatan ini lebih cocok diberikan kepada orang yang non partai. Pasalnya, sektor ini rawan dijadikan bancakan bila diisi orang partai.
"Sebaiknya non partai kalau enggak nanti jadi bancakan," tambahnya.
Di sisi lain, Menteri ESDM juga harus memiliki integritas tinggi. Presiden juga harus menunjuk orang yang mampu menyelesaikan permasalahan di sektor energi termasuk proyek 35 ribu Mw.
"Bagaimana nantinya menteri ini harus mengamankan program pragmatif 35 ribu mw misalnya. Kemarin kan sempat ada kegaduhan, calon yang ada harus dari profesional yang terbiasa berkoordinasi," tukasnya.
(Fakhri Rezy)