Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Booming Bisnis Jet Pribadi, Tapi Asia Tak Mampu 'Terbang Tinggi'

Martin Bagya Kertiyasa , Jurnalis-Kamis, 06 April 2017 |00:17 WIB
<i>Booming</i> Bisnis Jet Pribadi, Tapi Asia Tak Mampu 'Terbang Tinggi'
Ilustrasi Pesawat Jet. (Foto: CNBC)
A
A
A

JAKARTA - Majalah Forbes mencatat satu dari tiga miliarder di dunia berasal dari kawasan Asia-Pasifik. Dengan total 720 miliarder, Asia menjadi rumah bagi kebanyakan miliarder di dunia.

Meski demikian, banyaknya miliarder ini tidak lantas membuat bisnis-penerbangan pribadi di Asia booming. Bisnis Jet Pribadi di Asia masih tertinggal dibandingkan benua lainnya yang memiliki miliarder lebih sedikit ketimbang Asia.

Pasalnya, di Asia peraturan untuk memiliki jet pribadi lebih memberatkan, ditambah dengan pajak yang tinggi dan infrastruktur yang tidak memadai, membuat kepemilikan jet pribadi, helikopter dan pesawat turboprop lebih sulit.

"Pasalnya, mesin pertumbuhan wilayah Asia, China dan India, telah melambat jauh, yang secara langsung berdampak pada pertumbuhan penerbangan secara umum," kata managing director dari Asian Sky Grup Jeffrey Lowe, seperti dilansir dari Forbes.

Jumlah pesawat jet bisnis di wilayah tersebut hanya mengalami kenaikan 1.150, sementara di Amerika bisnis pesawat jet meningkat 12.744 dan menjadi pasar terbesar di dunia.

Saat ini, miliarder di China memiliki 310 jet, dan menjadi pemimpin bisnis jet pribadi di wilayah Asia. Sementara di Australia, terdapat lebih dari 2.000 helikopter dan 187 jet bisnis. Meski demikian, pasar tersebut tergabung dengan lebih dari 1.000 operator helikopter dan 100 penyewaan jet pribadi.

Sementara India juga merupakan pasar terfragmentasi yang memiliki 91 operator, namun 61 dari mereka memiliki hanya satu pesawat. Meski demikian, India masuk dalam lima besar bisnis jet dan helikopter dengan pasar yang diperkirakan mencapai USD450 juta.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement