Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sejumlah Daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur Kekeringan, Pemerintah Siapkan Rp58 Miliar

Dedy Afrianto , Jurnalis-Selasa, 12 September 2017 |19:47 WIB
Sejumlah Daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur Kekeringan, Pemerintah Siapkan Rp58 Miliar
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Kekeringan hingga saat ini masih melanda beberapa daerah di Indonesia, utamanya pada daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Hanya saja, musim kemarau ini tidak lebih parah dibandingkan 2015.

Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan, dari 8.501 desa atau kelurahan, 422 desa di antaranya mengalami kekeringan. Jumlah desa yang mengalami kekeringan ini turut dari tahun sebelumnya sebesar 541 desa.

Pada 2018, ditargetkan jumlah desa yang terkena dampak musim kemarau hanya mencapai 233 desa. Desa ini memang terdapat di pegunungan sehingga memerlukan teknologi khusus untuk mengalirkan air dari dataran rendah.

Baca Juga: Tak Ada Darurat Kekeringan di 2017, Mentan Amran: Harga Pangan Aman!

Pada tahun ini, Rp58 miliar telah dilokasikan untuk mengantisipasi 422 desa yang mengalami kekeringan. Terdapat sekira 280 desa yang sangat kering di daerah Jawa Timur.

Untuk itu, butuh teknologi khusus dalam mengalirkan air ke daerah yang tengah mengalami kekeringan. Menurut Soekarwo, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono untuk segera membangun pompa air secara permanen pada 2018.

"Kalau sumur air dalam dan pipa, saya bisa kerjakan sendiri. Kalau seperti itu kan harus yang permanen," kata Soekarwo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (12/9/2017).

Baca Juga: Puncak Musim Kemarau, Jokowi Minta Stok dan Harga Pangan Terjaga

Kekeringan ini turut berdampak pada pengurangan produksi padi. Hanya saja, Provinsi Jawa Timur masih mengalami kelebihan produksi padi hingga mencapai 5,12 ton.

Saat ini, terdapat 5 daerah yang mengalami kekeringan cukup parah. Daerah tersebut adalah Pasuruan, Mojokerto, Probolinggo, Pamekasan, dan Sampang. Mobil tangki air pun saat ini masih terus berkeliling untuk menyediakan air bersih kepada masyarakat.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Ganjar Pranowo mengatakan, persiapan daerah di Jawa Tengah untuk mempersiapkan musim kemarau telah dilakukan sejak Juni 2017 lalu.

Menurut Ganjar, terdapat beberapa daerah yang rawan kekeringan seperti Grobogan, Blora, dan Pati. Sejumlah langkah antisipasi pun telah dilakukan oleh pemerintah daerah.

Baca Juga: Pangan Jadi 'Panglima', Jokowi: Tanpa Logistik Negara Akan Mudah Dikalahkan

"Kecamatannya di 275, desa kelurahannya di 1254. Terus kemudian jiwa kira-kira yang terdampak itu 1.412.161 ini kira-kira segitu. KK nya itu 404.212. Kira-kira segitu," ujar Ganjar.

Selain kekeringan, pemerintah Jawa Timur juga akan fokus pada upaya untuk menekan angka kemiskinan. Salah satunya adalah melalui upaya mendorong petani sebagai pebisnis produk pertanian sesuai arahan Presiden Joko Widodo. Program ini juga diyakini berdampak positif pada pemangkasan rantai makanan.

"Hasil risetnya Bank Indonesia di Jateng, itu minimum ada 8 middle man, yang ada dijual beli produk pertanian ini, dan yang menjadi penikmat tertinggi adalah pengepul pertama. Nah ini yang musti dipotong," tutup Ganjar.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement