JAKARTA - Pemerintah telah menerapkan pembangunan jalan dengan komponen bahan aspal dicampur limbah plastik di Bekasi, Jawa Barat. Sebelumnya, jalan dengan komponen yang sama juga telah diaplikasikan di Universitas Udayana, Bali, sepanjang 700 meter.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya berencana menerapkan hal yang sama di beberapa kota besar di Indonesia. Adapun kota-kota yang dimaksud adalah seperti Medan, Surabaya, Makasar hingga Jakarta.
Khusus untuk wilayah Jakarta, nantinya pemerintah akan menggunakan sampah plastik untuk aspal jalan di beberapa titik tol yang ada di Jakarta. Salah satunya adalah jalan tol yang menghubungkan Tangerang menuju Merak.
Baca juga: Soal Limbah Plastik Jadi Aspal, Menko Luhut Minta Libatkan Pemulung
"Kalau di Jakarta, Tol Tangerang-Merak kita coba. Jadi terus kita lakukan sosialisasi untuk terus dibangun," ujarnya saat ditemui di Bekasi, Sabtu (16/9).
Selain kota-kota besar lanjut Basuki, pemerintah akan memanfaatkan sampah untuk digunakan dalam pembangunan jalan di seluruh pelosok Indonesia. Namun hal tersebut dibutuhkan waktu yang tidak sebentar karena dibutuhkan alat pencacah plastik yang lebih besar dan banyak.
"Makanya saya mau beli alat pencacah dari SMK untuk mencacah sampah plastik itu, karena kebutuhan kita kan besar," jelasnya.
Baca juga: Ngaspal Jalan Bekasi, Menko Luhut: Manfaatkan Limbah Plastik Jadi Bahan Berguna
Sementara itu di tempat yang sama, Kepala Pusat Litbang Jalan dan Jembatan Deded P. Syamsudin mengatakan kualitas dari bahan campuran antara aspal dan sampah plastik yang sangat baik. Bahkan kualitas dari jalannya juga tak kalah baik dengan komponen yang sama di negara lain.
"Miriplah. Pokoknya intinya, plastik itu sifatnya modifier. Modifikasi meningkatkan kinerja aspal," jelasnya.
(Rizkie Fauzian)