JAKARTA - Pengusaha kini harus mampu beradaptasi dengan pesatnya perkembangan teknologi. Model bisnis yang selama ini dikembangkan harus diubah dan mengikuti perkembangan zaman.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pesatnya perkembangan teknologi ini telah berdampak pada perubahan konsumsi masyarakat. Akibatnya, pengusaha harus turut mengubah pola pikir dalam berbisnis.
Baca juga: Menko Darmin: Ini Momentum Kembangkan Ekonomi Digital
"Misalnya, kamar yang biasanya kosong sekarang bisa disewakan ke orang untuk satu dua hari. Semuanya nanti akan efisien seperti itu. Nggak ada kamar atau rumah kosong. Kamar kosong sewain aja, rumah kosong sewain aja," kata Jokowi di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (20/9/2017).
Perubahan pola konsumsi masyarakat terlihat jelas sejak adanya kemudahan berkat perkembangan teknologi. Jokowi mencontohkan pada pola konsumsi masyarakat yang saat ini tak lagi memerlukan DVD untuk mendengarkan musik. Musik pun kini dapat dinikmati secara gratis melalui Youtube.
Baca juga: Catat! Bisnis Online Sesuatu yang Tak Bisa Dihindari Keberadaannya
"Tapi orang juga masih beli buku, koran, majalah. Tapi itu semakin ke buku online, koran online, majalah online," ujarnya.
Perubahan ini dinilai oleh Jokowi akan memberikan dampak besar bagi sisi produksi. Jokowi pun meminta agar produsen dapat berhati-hati.
"Ini akan berdampak sangat dahsyat pada sisi produksi. Ini hati-hati. Produsen harus hati-hati mencermati, teliti melihat pola pergeseran ini menuju ke mana," ujarnya.
Baca juga: Setelah Kioson, MCash Bakal Coba Peruntungannya di Pasar Modal
Keadaan ini harus sepenuhnya dipahami oleh dunia usaha. Dengan begitu, perkembangan teknologi dapat menjadi peluang yang dapat dimanfaatkan bagi Indonesia.
"Toko buku semaikin sedikit. Toko kamera semakin sedikit, karena kita ngambil foto pakai ini (handphone) cukup. Pergeseran seperti ini, orang-orang produksi harus tau," tukasnya.
(Fakhri Rezy)