JAKARTA - Potensi pasar es krim di Indonesia dinilai masih cukup besar. Pasalnya, jika dibandingkan negara tetangga, konsumsi es krim di Indonesia termasuk yang terendah.
Direktur Penjualan PT Campina Ice Cream Industry Adji Andjono mengatakan bahwa konsumsi es krim di Indonesia baru 0,6 liter per kapita. Hal itu juga menjadi pertimbangan perseroan untuk mengoptimalkan pangsa pasar dalam negeri.
"Konsumsi baru 0,6 liter per kapita (per tahun) itu kami kira-kita fokus di pasar dalam negeri saja itu sudah menjadikan suatu peluang untuk berkembang," katanya di Jakarta, Rabu (22/11/2017).
Baca Juga: Cool! Campina Ice Cream Dipastikan Jualan di Pasar Modal Akhir 2017
Data perbandingan yang diungkapnya, konsumsi es krim di Singapura tercatat sebesar 5,36 liter per kapita dengan total populasi 5,6 juta. Sementara di Malaysia, konsumsi es krim per kapitanya sebesar 2,07 liter dengan total penduduk 30 juta. Kemudian konsumsi es krim di Thailand sebesar 0,85 liter per kapita dengan populasi 67 juta.
Mengingat konsumsi es krim di Indonesia masih rendah maka potensinya masih besar. Berdasarkan data yang sama, potensi pertumbuhan konsumsi es krim di Indonesia sebesar 8,75%. Ditambah, jumlah penduduknya yang terbilang banyak.
"Dengan penduduk 250 juta dan jumlah penduduk di bawah 40 tahun itu sekitar 150 juta lebih, mestinya juga yang ada pemain es krim lain yang mau masuk ke Indonesia," terangnya.
Baca Juga: Tebus Utang, Campina Berencana IPO Rp310-Rp400/Saham
Melihat kondisi seperti itu, kata dia pihaknya akan fokus menggarap pasar dalam negeri terlebih dulu ketimbang ekspor ke negara lain. "Bagian ekspansi, sejauh ini kita ingin kembangan pasar dalam negeri dengan kapasitas yang ada," tandasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)