"Impor kita ke AS masih kuat, enggak peduli komentar dari Presidennya," jelas Kecuk.
Sementara itu, secara kumulatif seluruh sektor mengalami peningkatan. Tertinggi dialami oleh sektor tambang meningkat 34,38% kemudian barang yang berasal dari industri pengolahan 14,25% dan pertanian 11,40%. Dengan demikian maka keadaan ekspor tahun ini lebih baik dibandingkan 2016.
Baca Juga: Tingkatkan Ekspor, Indonesia Bentuk Chamber of Commerce di Hong Kong
Pada Januari-November 2016 share ekspor China ke Indonesia baru sekitar USD13,24 miliar dan tahun ini kenaikan sangat tinggi USD19,13 miliar. Sementara untuk AS total nilainya ada peningkatan dari USD14,23 miliar ke USD15,72 miliar.
"Asal barang posisi sama persis dengan bulan sebelumnya yaitu mayoritas berasal dari Jawa Barat 17,47% disusul Jawa Timur 11,03% dan Kalimantan Timur 10,41%. Kalimantan Timur bahan bakar mineral seperti batu bara dan CPO, kontribusi 3 provinsi ini mencapai 38,91%," tukasnya.
(Dani Jumadil Akhir)