BEKASI - Pemerintah akan memberlakukan ganjil genap di ruas tol Jakarta-Cikampek yang akan mulai diberlakukan pada 12 Maret 2018. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Luhut Binsar Panjaitan pun melakukan sosialisasi di pintu tol Bekasi Barat I.
Dua menteri kabinet kerja ini pun melakukan sosialisasi dengan langsung turun ke lapangan untuk membagikan brosur mengenai pengumuman ganjil genap ini.
Budi mengatakan, bagi masyarakat yang tidak sesuai plat nomornya dengan harinya maka bisa menggunakan bus premium yang disediakan dari Mega Bekasi. Kemudian mobil juga bisa di parkir di Mega Bekasi dengan maksimal uang parkir Rp10.000 dengan syarat menunjukkan tiket Transjabodetabek Premium.
"Kita akan berlakukan berapa treatment dari Bekasi menuju Jakarta. Kita tahu pada hari itu, tanggal 12 akan ada ganjil genap. Kita akan siapakan bus secara khusus mereka yang tidak bisa ditampung dengan kendaraan pribadi, bisa lewat bus," ungkapnya di Pintu Tol Bekasi Barat, Senin (5/3/2018).
Baca juga: Jelang Ganjil-Genap, Menko Luhut-Menhub Rapat di Tol Cikampek
Selain itu, untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di ruas tol Jakarta-Cikampek maka pemerintah akan membatasi truk yang melintas saat jam berangkat dan pulang kerja.
"Pada waktu yang sama juga kita akan berlakukan truk-truk yang overloaded kita akan batasi, diharapkan lancar, ini adalah suatu model dan akan berlakukan dengan waktu yang lebih panjang, dan di tempat yang lain," tukasnya.
Baca juga: Aksi Menko Luhut dan Menhub Bagi-Bagi Brosur di Tol Bekasi
Seperti diketahui, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) akan menyediakan setidaknya 40 bus per hari tujuan Jakarta-Bekasi untuk menampung semua masyarakat Bekasi yang plat nomornya tidak sesuai. Sementara itu, untuk tarif bus premium ini sebesar Rp20.000 sekali jalan, artinya jika pulang pergi sebesar Rp40.000 dan parkir Rp10.000, maka sehari harus mengeluarkan anggaran Rp50.000 per hari.
(Dani Jumadil Akhir)