Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Gandeng KESDM, BPS Bakal Siapkan Data Energi Baru Terbarukan

Feby Novalius , Jurnalis-Jum'at, 16 Maret 2018 |11:43 WIB
Gandeng KESDM, BPS Bakal Siapkan Data Energi Baru Terbarukan
Foto: Feby (Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) siap melengkapi data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) di antaranya soal Energi Baru Terbarukan (EBT). Hal tersebut menjadi komitmen usai kedua lembaga negara ini melakukan Nota Kesepahaman (MoU) tentang penyediaan, pemanfaatan, serta pengembangan data dan informasi statistik bidang ESDM.

Kepala Badan Pusat Statistik Kecuk Suhariyanto mengatakan, peran Kementerian ESDM ke depan semakin penting bukan hanya dari sisi penyediaannya, tapi juga dari sisi kelola energi dan mineral. Dengan jumlah penduduk 265 juta jiwa maka ketahanan energi sangat dibutuhkan oleh bangsa.

"Pemerintah dituntut tidak hanya sediakan energi, tapi bisa dikelola dengan baik dan menjangkau masyarakat. Sebagai lembaga BPS akan menyajikan statistik terkait energi sumber daya mineral dan listrik," tuturnya, di Ruang Sarulla, Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (16/3/2018).

 Baca Juga: Lengkapi Data Energi, Kementerian ESDM Gandeng BPS

Koordinasi dan komunikasi antara BPS dan Tim Kementerian ESDM akan semakin ditingkatkan. Hal ini dilakukan dengan keluar masuknya data akan dilakukan melalui satu pintu.

"Ke depan kami juga perlu data suplai energi baru terbarukan, hal ini sejalan dengan visi ESDM bahwa kelola energi dan mineral harus ramah lingkungan," tuturnya.

Dia mengatakan, BPS berkomitmen membantu kebutuhan data ESDM mulai dari makro dan mikro. Untuk makro akan disediakan data seperti pertambangan, listrik dan gas yang bisa dimanfaatkan Kementerian ESDM untuk membuat kebijakan.

 Baca Juga: ESDM Lelang 16 Wilayah Pertambangan Minerba Tahap 1 Bulan Depan

"Mikro setiap tiga tahun ada data yang kita bisa ketahui di desa mana saja sudah dapat saluran listrik dan belum. 2014 masih ada 3% desa belum memiliki aliran listrik baik dari PLN dan non PLN. Jadi data publik ini mengukur rasio elektrifikasi," tukas dia.

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement