Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Setelah 35 Tahun Dilarang, Bioskop Baru di Arab Saudi Segera Dibuka

Koran SINDO , Jurnalis-Jum'at, 06 April 2018 |11:06 WIB
Setelah 35 Tahun Dilarang, Bioskop Baru di Arab Saudi Segera Dibuka
Foto: Bioskop Baru di Arab Saudi Segera Dibuka (Koran Sindo)
A
A
A

LOS ANGELES - Bioskop baru pertama di Arab Saudi dalam lebih 35 tahun akan dibuka pada 18 April di Riyadh. Pengumuman itu muncul setelah kesepakatan dengan AMC Entertainment Holdings untuk membuka 40 gedung bioskop dalam lima tahun mendatang.

Gedung bioskop tidak akan memisahkan antara penonton pria dan wanita seperti tempat publik lain di Saudi. Film per ama yang ditayangkan adalah superhero Marvel Black Panther, menurut keterangan beberapa sumber yang mengetahui masalah itu. Arab Saudi telah memiliki beberapa bioskop pada 1970an, tapi ulama di sana memerintahkan penutupannya.

Pada 2017, pemerintah menyatakan mencabut larangan menonton bioskop sebagai bagian dari reformasi ekonomi dan sosial yang dicanangkan Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang disebut juga MBS.

MBS kini sedang melakukan tur di Amerika Serikat (AS) untuk mencari investasi yang akan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi ketergantungan pada minyak.

Arab Saudi merupakan konsumen budaya dan media Barat. Meski bioskop dilarang, film-film Hollywood dan serial televisi terbaru banyak ditonton di rumah dan dibicarakan.

“Bioskop pertama AMC akan berada di Distrik Keuangan Raja Abdullan di gedung yang awalnya untuk aula konser simfoni,” ungkap Chief Executive Officer (CEO) AMC Adam Aron dalam wawancara dengan kantor berita Reuters.

Gedung bioskop utama akan memiliki 500 kursi kulit, orkestra dan balkon, serta kamar man di marmer. Tiga layar bioskop lagi akan ditambah pada pertengahan musim panas.

“Kami pikir ini akan menjadi gedung bioskop paling indah di dunia. Ini gedung dramatis,” ujar Aron.

Untuk melayani populasi Saudi yang mencapai lebih dari 32 juta jiwa dan sebagian besar berusia di bawah 30 tahun, Arab Saudi ingin membangun se kitar 350 gedung bioskop dengan lebih 2.500 layar pada 2030. Diharapkan kebijakan ini akan menarik hampir USD1 miliar untuk penjualan tiket tahunan.

“Pemulihan bioskop akan membantu mendorong eko no mi lokal dengan meningkatkan belanja rumah tangga pada hiburan serta mendukung penciptaan lapangan kerja di Kerajaan,” ungkap Menteri Budaya dan Informasi Saudi Awwad Alawwad. AMC bermitra dengan dana kesejahteraan Saudi, Public Investment Fund (PIF).

“Para operator bioskop lainnya juga telah siap membangun di Saudi jika mereka mendapat izin,” kata John Fithian, presiden Asosiasi Nasional Pemilik Bioskop Amerika Serikat.

Fithian menjelaskan, dia telah bertemu para pejabat pemerintahan di Riyadh pada Desember untuk membahas isuisu seperti apa jenis bahan yang akan diizinkan untuk layar bioskop. Dia yakin sebagian besar film Hollywood akan diizinkan serta beberapa film memerlukan editing.

Aron memperkirakan beberapa versi film yang ditayangkan di Dubai atau Kuwait akan cocok untuk Arab Saudi. “Hollywood sejak lama terlibat dalam sensitivitas Timur Tengah dan telah menyesuaikan produk film dengan itu. Berbagai studio besar Hollywood juga menayangkan film-film di penjuru Timur Tengah,” katanya.

Secara terpisah, Six Flags Entertainment berencana mengembangkan taman hiburan di Riyadh dengan PIF. Cirque du Soleil akan tampil pertama di Saudi pada 23 September, menurut keterangan Otoritas Hiburan Saudi (GEA). GEA juga telah mencapai kesepakatan untuk lima penampilan langsung seperti “Disney on Ice.”

Sebelumnya Pemerintah Arab Saudi berencana menanamkan investasi sebesar USD64 miliar (Rp874,9 triliun) di sektor hiburan untuk mewujudkan Visi 2030.

Dana sebesar itu digelontorkan di antaranya untuk membangun kompleks hiburan, operasi, dan menggelar berbagai macam acara. Kebijakan itu diambil Pemerintah Arab Saudi untuk membantu menopang ekonomi negara.

Salah satu proyek hiburan ambisius yang sedang digarap berupa kompleks hiburan se luas 334 kilometer persegi ber tempat di kawasan dekat Riyadh. Kompleks yang mem pu nyai luasnya lima kali lipat Kota Riyadh itu didesain untuk mewadahi berbagai atraksi budaya, olahraga, musik, taman safari, dan lainnya.

Penggarapan konstruksi bangunan kompleks itu dimulai awal tahun ini dan diharapkan selesai pada 2022. Arab Saudi juga sedang membangun rumah opera pertama yang mengambil tempat di Riyadh. Gedung ini bertempat di kompleks hiburan lebih luas dari Las Vegas dan diproyeksikan sebagai pusat hura-hura.

“Kami berharap kota hiburan itu tidak hanya akan menarik pengunjung, tapi juga mencapai kehidupan har moni dan sehat serta menyediakan lebih banyak hiburan, keceriaan, dan kebahagiaan bagi mereka yang tinggal di ibu kota,” ungkap Pemerintah Arab Saudi, dikutip BBC. (Muh Shamil)

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement