Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dian Swastatika Sentosa Raup Pendapatan Rp20,4 Triliun

Dian Swastatika Sentosa Raup Pendapatan Rp20,4 Triliun
Ilustrasi: Foto Shutterstock
A
A
A

JAKARTA - Sampai dengan kuartal tiga 2018, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) mencatatkan pendapatan usaha sebesar USD1,40 miliar atau setara Rp20,4 triliun (kurs Rp14.600 per USD) atau naik 64,13% dari periode sama pada tahun lalu.

Kenaikan pendapatan mengerek laba DSSA. Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas tumbuh hingga 40,38% menjadi USD102,40 juta dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar USD72,94 juta.

Perseroan mengungkapkan, pendapatan yang paling banyak berkontribusi terhadap pendapatan DSSA berasal lini pertambangan dan perdagangan batu bara yakni sebesar USD767,06 juta.

Baca Juga: Dian Swastatika Suntik Anak Usaha Rp4,5 Miliar

Jumlah ini naik 67,36% dari kuartal III 2017 sebesar USD458,32 juta. Penyumpang pendapatan terbesar kedua DSSA penjualan listrik ke PT PLN yang naik 101,23% menjadi USD451,45 juta.

“Per 30 September 2018, DSSA telah memproduksi sebanyak 16,9 juta ton batu bara. Sebanyak 67% dari total penjualan batubara dialokasikan untuk ekspor dan sisanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri," kata Corporate Secretary DSSA Susan Chandra seperti dikutip Harian Neraca, Jakarta, Kamis (11/8/2018).

Dari bisnis pembangkit tenaga listrik, DSSA tengah membangun IPP PLTU Kendari-3 dan IPP PLTU Kalteng-1 yang diperkirakan mulai beroperasi secara komersial pada pada kuartal I-2019 dan kuartal IV-2019.

Sebagai informasi, untuk sektor kelistrikan, DSSA telah memiliki PLTU Sumsel-5 berkapasitas 2 x 150 mw yang beroperasi sejak 20 Desember 2016.

"Kedua IPP PLTU ini diharapkan akan dapat memberikan tambahan kontribusi pendapatan sekitar 10% pada tahun 2019," ujar Susan.

Baca Juga: Dian Swastatika Sentosa Garap PLTU Senilai Rp2,6 Triliun

DSSA juga merambah bisnis multimedia, yang pada kuartal III-2018 memberikan kontribusi sebesar 2% total pendapatan atau setara USD27,61 juta. Pendapatan ini naik 22,38% dari periode sama tahun lalu, USD22,56 juta.

"Untuk ekspansi dari lini internet, DSSA berupaya meningkatkan rasio penetrasi pelanggan dari jaringan homepass yang telah terpasang," kata Susan.

Dengan kinerja di kuartal III-2018 yang cukup baik, DSSA optimistis, kinerja hingga akhir tahun juga akan bagus. DSSA menargetkan pendapatan sepanjang tahun 2018 bisa mencapai US$ 1,8 miliar.

Target tersebut naik sekitar 36% dibandingkan realisasi pendapatan pada tahun lalu yang senilai USD1,32 miliar. DSSA berupaya memastikan setiap unit bisnis dapat memberikan kontribusi sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Tahun ini, DSSA menganggarkan capital expenditure (capex) sebesar USD300 juta.

"Realisasi capex untuk periode Januari-September 2018 sebesar USD138 juta. Sebagian besar (85%) dari total capex yang telah direalisasikan dialokasikan untuk proyek pembangunan IPP PLTU, dan sisanya dialokasikan bisnis multimedia, pertambangan batu bara, dan lain-lain," imbuh Susan.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement