JAKARTA - Harga minyak dunia mulai naik di atas USD65 per barel. Meski kenaikan terbilang belum besar, disarankan harga BBM non subsidi untuk tidak diubah lebih dulu.
Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, setelah kurang lebih dua bulan terakhir jatuh, kini harga minyak dunia berada di atas USD65 per barel.
“Karena saat ini harga minyak dunia sedang melambung tinggi,” ujarnya saat dikonfirmasi oleh Okezone, Selasa (11/12/2018).
Baca Juga: Harga Minyak Brent Naik, Dibanderol Rp61,69 per Barel
Bahkan, kata Mamit, permintaan pemerintah yang sempat meminta badan usaha untuk menurunkan harga BBM non subsidi sebaiknya ditahan dulu. Pasalnya, tren harga minyak ke depan akan mengalami kenaikan mengingat Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan Rusia sepakat untuk memotong produksi merekan sebanyak 1.2 juta BPOD.
“Walaupun Amerika Serikat akan menahan kenaikan dengan terus menambah produksi mereka mengingat bbm murah adalah janji dari Presiden Donald Trumph. Saya memprediksi tahun depan harga minyak akan berada di angka USD65-USD72 per barrel,” ungkapnya.
Baca Juga: OPEC Pangkas Produksi Minyak hingga 1,2 Juta Barel/Hari
Untuk diketahui, harga minyak meningkat selama pekan yang berakhir 7 Desember. Harga West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari meningkat 3,3%, sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari meningkat 5%.
Pada minggu sebelumnya yang berakhir 30 November, WTI meningkat 1,01%, sementara minyak mentah Brent turun 0,15%. WTI dan Brent menetap di USD50,93 dan USD58,71 per barel, masing-masing, pada akhir minggu ini.
(Feby Novalius)