780 PNS Berburu Pengemplang Pajak
JAKARTA – Badan Pajak Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta mengerahkan 780 pegawai negeri sipil (PNS) demi memburu pengemplang pajak. Berbagai cara dilakukan seperti sistem door to door hingga penindakan langsung.
”Ratusan petugas disebar ke lima wilayah Jakarta. Kami melakukan door to door demi menyisir wajib pajak,” kata pelaksana tugas (Plt) Kepala BPRD Jakarta Faisal Syafruddin.
Dia memimpin langsung door to door ke kediaman penunggak pajak bernama Aliyah di Jalan Karya Barat IV, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Saat didatangi, yang bersangkutan telah pergi satu hari sebelumnya. ”Kami tidak menyerah. Kami akan terus mendatangi rumahnya penunggak pajak,” kata Faisal.
Baca Juga: BPRD Tertibkan Penunggak Pajak
Dia berpesan kepada warga untuk mengurus pajak kendaraan maupun pajak bangunan karena penambahan waktu pemutihan sanksi pajak hingga 31 Desember.
Kepala Unit Pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (PKB BBNKB) Jakarta Barat Eling Hartono yang ikut mendampingi Faisal mengatakan, Aliyah merupakan penunggak pajak mobil Porshe yang mencapai Rp28 juta.
Baca Juga: Pemprov DKI Terapkan Lima Langkah Optimalisasi Penerimaan Pajak
Mobil ini diketahui menunggak sejak 13 Desember 2018. Selain Aliyah, suaminya, Andi, juga tercatat memiliki mobil Jaguar. Dia telah membayar pajak mobil bersangkutan. ”Mobil itu merupakan tangan kedua,” ucapnya.
Berdasarkan pantauan, rumah Aliyah dan Andi cukup kontras dengan mobil miliknya. Rumah itu berada di gang kecil, semipermanen, dan memiliki dua lantai. Saat petugas menyambangi rumah tersebut, tak terlihat tanda-tanda kehidupan. Domisili Aliyah dan Andi diperoleh setelah menyisir melalui BPKB dan STNK yang tercantum dalam database BPRD. (Yan Yusuf)
(Dani Jumadil Akhir)
