Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menko Darmin ke Pegawainya: Kerja yang Benar, Jangan Pamer Kesombongan

Giri Hartomo , Jurnalis-Selasa, 22 Januari 2019 |12:50 WIB
Menko Darmin ke Pegawainya: Kerja yang Benar, Jangan Pamer Kesombongan
Foto: Giri Hartomo
A
A
A

JAKARTA - Awal tahun 2019, Kementerian Koordinator bidang Perekonomian melakukan penandatanganan kontrak kerja. Penandatangan sendiri dilakukan oleh sejumlah pejabat eselon I dan II yang disaksikan langsung oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution.

Ada tiga dokumen yang ditandatangani pada kesempatan kali ini. Dokumen pertama adalah tentang indikator kerja masing-masing bidang.

Lalu yang kedua adalah sasaran kinerja dari masing-masing individu. Dan yang terakhir adalah dokumen manajemen risiko yang harus di mitigasi dan diantisipasi.

 Baca Juga: Sri Mulyani ke Pejabat Kemenkeu: Bertugas Tanpa Hati Itu Sumber Bencana

Dalam sambutannya, Darmin menyampaikan pesannya kepada para pegawainya untuk mengerjakan tugas dengan benar. Bahkan dirinya menyiapkan sanksi kepada para pegawainya yang tidak mencapai target.

"Perjanjian kinerja dan sasaran kerja pegawai. Itu PK, SKP, adalah dokumen perencanaan kinerja yang wajib ditetapkan sejak awal tahun. Ini adalah bagian dari perencanaan tentu saja untuk dicapai nantinya," ujarnya di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (22/1/2019).

Menurut Darmin untuk mendapatkan kinerja yang baik, diperlukan kerjasama antara pegawai. Kesombongan dan sikap merasa berada di posisi teratas harus mulai dihilangkan untuk meningkatkan kerjasama tim.

"Di masyarakat ada pamer kesombongan sektoral. Ada kesombongan pada wilayah kerjanya. Kalau kuda nil memang menjaga wilayah, itu kerjanya, apa saja yang lewat (di wilayah) itu dikejar-kejar. Tapi kan kita bukan kuda nil, perlu kerjasama," katanya.

 Baca Juga: Menko Darmin Akui Kenaikan Harga Tiket Pesawat Picu Inflasi

Mantan Gubernur Bank Indonesia itu pun menyebut, untuk menjalankan tugas Kementerian, tidak perlu IQ yang tinggi dari masing-masing pegawai. Namun hal terpenting adalah kerjasama yang benar antara atasan dan bawahannya

"Misalnya temanya logistik, kita tahu itu titik lemah kita, di logistik. Di mana persoalan infrastruktur fisik, infrastruktur digital. Perlu kerjasama bukan hanya dua, paling tidak tiga atau empat (bidang). Paling tidak yang mengurusi infrastruktur perdagangan, dan sebagainya," katanya.

Di sisi lain lanjut Darmin, perlu juga adanya mitigasi risiko untuk mencapai target, sehingga jika ditemukan risiko-risiko kerja bisa dilakukan mitigasi sejak dini.

"Sehingga dapat dilakukan mitigasi sejak dini. Tentu saja, kinerja itu capaiannya pasti diperlukan kerja yang sungguh-sungguh sebetulnya tidak perlu juga kerja keras berlebihan tapi, konsisten, telaten," ucapnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement