Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

IHSG Berpotensi Melaju ke Level 6.500 di Pekan Ini

Koran SINDO , Jurnalis-Senin, 28 Januari 2019 |11:32 WIB
IHSG Berpotensi Melaju ke Level 6.500 di Pekan Ini
Indeks Harga Saham Gabungan (Ilustrasi: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA –Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan lalu berhasil menguat sebesar 34,68 poin atau 0,54% ke level 6.482,84 pada perdagangan Jumat, 25 Januari 2019.

Sedangkan pada pekan ini IHSG masih berpotensi melaju ke level 6.500. Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi mengatakan, pada periode 21-25 Januari 2018 mayoritas indeks saham di Asia ditutup menguat. Indeks Nikkei tumbuh 0,97%, TOPIX naik 0,87%, HangSeng menguat 1,65%, CSI juga menguat 0,81%, dan KOSPI tumbuh 1,52%. “Kenaikan ini seiring indeks berjangka di Amerika Serikat karena saham teknologi menguat dan investor berusaha mengakhiri minggu dengan catatan optimis,” kata Lanjar di Jakarta.

Baca Juga: IHSG Cuma Naik 6 Poin di Awal Pekan

Menurutnya, investor masih optimistis terkait kemajuan dalam pembicaraan perdagangan menjelang diskusi minggu depan di Washington. Di sisi lain, pelaku pasar mulai menilai dampak ekonomi dari penutupan pemerintahan terpanjang dalam sejarah Amerika Serikat (AS). Dia menambahkan, pada akhir pekan kemarin IHSG berhasil naik 0,25% dengan ditutup menguat 16,19 poin ke level 6.482,84. Perdagangan sektor konsumer tumbuh 0,37% dan properti melonjak 1,13% yang memimpin penguatan secara kontribusi ke IHSG. Saham GGRM naik 2,57% dan BSDE tumbuh 3,94% menjadi penopang penguatan kedua sektor tersebut. “GGRM secara fundamental mempunyai estimasi pertumbuhan penjualan terbesar dari perusahaan sejenis sebesar 10,4% CAGR tiga tahun berbanding 5,6%,” ujarnya.

ihsg

Sementara itu, pada pekan lalu bursa Eropa dibuka lebih optimistis dari bursa Asia. Indeks Eurostoxx naik 0,93%, FTSE juga menguat 0,41%, DAX tumbuh 1,30%, dan CAC naik tipis 0,81%. Saham-saham teknologi dan per tambangan menarik ekuitas di Eropa yang seakan mengabaikan perkiraan penjualan produk Intel mengalami penurunan pada tahun ini. “Poundsterling menuju keuntungan mingguan terbaik dalam setahun, setelah laporan partai politik Irlandia Utara menopang pemerintah Theresa May yang telah setuju untuk mendukung kesepakatan Brexit,” katanya.

Lanjar menjelaskan, krisis yang semakin dalam di Venezuela menjadi kata lis penyeimbang pasokan minyak dunia seiring lonjakan mengejutkan dari persediaan minyak AS. Harga minyak WTI naik 0,9% menjadi USD53,63 per barel. Sentimen selanjutnya investor cenderung wait and see di sisa minggu terakhir Januari dan komoditas energi juga masih menjadi unggulan. Secara teknikal, menurut dia, IHSG menguat di atas support moving average dalam lima hari terakhir dan berpotensi besar menguji level resistance 6.500.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement