JAKARTA – Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menilai Industri Hasil Tembakau (IHT) merupakan salah satu sektor manufaktur nasional yang memiliki kontribusi besar bagi negara.
Dampaknya yang luas tersebut meliputi aspek sosial, ekonomi, maupun pembangunan bangsa Indonesia selama ini.
Menurut data Kementerian Perindustrian, total tenaga kerja yang diserap oleh sektor industri rokok sebanyak 5,9 juta orang, terdiri dari 4,28 juta pekerja di sektor manufaktur dan distribusi.
Sementara sisanya 1,7 juta pekerja di sektor perkebunan. Selain dari aspek tenaga kerja, industri rokok telah meningkatkan nilai tambah bahan baku lokal dari hasil perkebunan seperti tembakau dan cengkeh.
“IHT merupakan bagian sejarah bangsa dan budaya Indonesia, khususnya rokok kretek. Pasalnya, merupakan produk berbasis tembakau dan cengkeh yang menjadi warisan inovasi nenek moyang dan sudah mengakar secara turun temurun,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto seperti dikutip Antaranews, Jakarta, Kamis (28/3/2019).