Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dari Untung, Medco Energi Rugi USD51,30 Juta

Dari Untung, Medco Energi Rugi USD51,30 Juta
Ilustrasi: Foto Okezone
A
A
A

JAKARTA - Sepanjang tahun 2018 kemarin, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) membukukan rugi USD51,30 juta. Kondisi itu berbanding terbalik dari laba USD127,09 juta pada 2017.

Selain itu, perseroan juga mengantongi pendapatan USD1,21 miliar pada 2018 atau tumbuh 34,60% dari USD905,11 miliar pada 2017.

Presiden Direktur Medco Energi Internasional Hilmi Panigoro mengklaim, perseroan memiliki kinerja yang sangat baik pada 2018 di tengah lingkungan bisnis yang penuh dengan tantangan. Menurutnya, posisi keuangan emiten berkode saham MEDC itu semakin menguat.

”Keuangan kami semakin menguat dibalik kinerja operasional yang kuat pada bisnis minyak, gas dan ketenagalistrikan,” ujarnya seperti dilansir Harian Neraca, Jakarta, Selasa (9/4/2019).

 Baca Juga: Medco Energi Incar Rp1,54 Triliun dari Private Placement

Perseroan menyebutkan, penjualan minyak dan gas bumi berkontribusi sekitar USD980,15 juta dari total pendapatan 2018. Realisasi itu tumbuh 17,44% dari USD834,61 juta pada 2017. Kontributor kedua ditempati oleh penjualan tenaga listrik dan jasa terkait lainnya dengan USD235,85 juta pada 2018. Nilai itu tumbuh 249,41% dari USD67,50 pada 2017. Dengan demikian, total pendapatan yang dikantongi perseroan senilai USD1,21 miliar pada 2018. Posisi itu naik dari USD905,11 juta pada 2017.

Adapun, beban pokok penjualan dan usaha lainnya senilai USD586,07 juta pada 2018. Dari situ, perseroan membukukan laba kotor USD632,17 juta pada 2018 atau tumbuh 52,15% secara tahunan. Seperti diketahui, MEDC melakukan eksplorasi dan memproduksi minyak dan gas. Selain itu, perseroan juga mengoperasikan pembangkit listrik tenaga gas, panas bumi, dan air melalui kepemilikan saham di Medco Power Indonesia (MPI) sebesar 88%.

 Baca Juga: Medco Akuisisi Ophir Energy Rp7,2 Triliun

Di bisnis pertambangan, perseroan memiliki kepemilikan non-konsolidasi di PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) yang mengoperasikan tembaga besar Indonesia dan tambang emas. Dalam ikhtisar keuangan 2018, manajemen MEDC melaporkan segmen minyak dan gas membukukan laba bersih USD135 juta atau meningkat 80% secara tahunan. Namun, perseroan membukukan rugi bersih terutama akibat kerugian non tunai dari afiliasi pertambangan yang mempercepat pembangunan Phase 7.

Sementara itu, penjualan MPI sebesar 2.704 GWh atau naik 24% secara tahunan dan sejalan dengan proyeksi 2018. Pencapain itu setelah beroperasi secara penuh Sarulla Geothermal.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement