JAKARTA – Masyarakat yang akan merayakan mudik tahun ini dihimbau untuk tidak bertumpu di jalur tol. Hal itu mengingat jalur tol Jakarta-Cikampek (Japek) Elevated yang sedang masa konstruksi diprediksi belum bisa difungsikan pada musim mudik lebaran.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan, jalur arteri sekitar tol perlu dimanfaatkan dalam rangka mengurai kepadatan di jalur tol. Direktorat Darat Kemenhub telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian mengarahkan pemilik kendaraan pribadi untuk tidak berlama-lama berada di rest area. “Makanya kami imbau juga supaya masyarakat tidak terlalu bertumpu di jalur tol pada musim mudik tahun ini. Titik kemacetan itu penyebabnya bisa diprediksi pada rest area, yang mana akan kami arahkan bersama petugas untuk tidak berlama-lama di rest area,” ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta mengenai Prediksi Pergerakan Pemudik Angkutan Lebaran 2019 yang digelar Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenhub.
Baca Juga: Cari Tiket Murah untuk Mudik Lebaran? Intip Tipsnya
Menurutnya, sejumlah hal telah diantisipasi menyambut musim mudik tahun ini dengan memanfaatkan jalur darat angkutan pribadi, di antaranya dengan membatasi kendaraan sumbu tiga keatas dan menerapkan contraflow mengantisipasi kepadatan. “Ini termasuk untuk batasan kendaraan berat logistik, termasuk larangan pekerjaan konstruksi di sekitar jalan tol. Nanti akan kita umumkan waktunya,” tegasnya.
Sementara itu, Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Perhubungan merilis survei potensi pemudik angkutan lebaran 2019 di wilayah Jabodetabek. Berdasarkan survei yang telah di lakukan terhadap 7.762 responden rumah tangga, diprediksi bahwa populasi yang akan melakukan mudik pada 2019 di wilayah Jabodetabek sebanyak 3.465.458 rumah tangga, dengan total popu lasi pemudik sebanyak 14.901.468 orang atau 44,1% dari total penduduk Jabodetabek tahun 2018 sebanyak 33.759.549 orang. Berdasarkan hasil survei tersebut, daerah tujuan terbanyak pemudik dari Jabodetabek adalah ke wilayah Jawa Tengah 5.615.408 orang (37,68%), kemudian ke Jawa Barat 3.709.049 orang (24,89%) dan ke Jawa Timur 1.660.625 orang (11,14%).
Tujuan Jawa Tengah terbanyak adalah ke Kota Surakarta 642.789 orang (4,31%), Semarang 563.881 orang (3,78%), dan Tegal 354.110 orang (2,38%). Karakteristik penggunaan moda oleh para pemudik Jabodetabek yang terbanyak adalah menggunakan bus 4.459.690 orang (30%), mobil pribadi 4.300.346orang(28,9%), kereta api 2.488.058 orang (16,7%), pesawat 1.411.051 orang (9,5%), sepeda motor 942.621 orang (6,3%), dan sisanya menggunakan moda lain. Kepala Badan Litbang Perhubungan Sugihardjo mengatakan terdapat sejumlah moda angkutan yang berpotensi menurun jika dibandingkan tahun 2018.