Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Wall Street Bervariasi Usai Saham Alphabet Anjlok 8%

Feby Novalius , Jurnalis-Selasa, 30 April 2019 |21:34 WIB
Wall Street Bervariasi Usai Saham Alphabet Anjlok 8%
Foto: Reuters
A
A
A

NEW YORK - Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street dibuka bervariasi pada perdagangan Selasa waktu AS. Hal tersebut rentetan laporan keuangan dan penurunan saham Alphabet membebani indeks S&P 500 dan Nasdaq.

Dow Jones Industrial Average naik 40,17 poin, atau 0,15%, pada pembukaan menjadi 26.594,56.S&P 500 dibuka lebih rendah sebesar 5,89 poin, atau 0,20%, pada 2,937.14. Nasdaq Composite turun 56,94 poin, atau 0,70%, menjadi 8.104,91 pada bel pembukaan.

Melansir Reuters, Selasa (30/4/2019), saham Alphabet Inc turun 8%, setelah perusahaan membukukan penurunan pendapatan terendah dalam tiga tahun terakhir. Selain itu, saham Apple Inc turun 0,6%.

Baca Juga: Wall Street Menguat Ditopang Laporan Keuangan Emiten

Indeks Dow Jones bisa terangkat karena ditopang saham McDonald's Corp naik 2,1%, setelah perusahaan melaporkan kenaikan penjualan yang lebih baik dari perkiraan di restoran-restoran AS yang sudah mapan.

Di antara keuntungan lain di Dow, Pfizer Inc naik 1% dan Merck & Co Inc naik 1,2% setelah kedua produsen obat melaporkan pendapatan kuartalan yang lebih baik dari perkiraan.

Baca Juga: Wall Street Menguat, Indeks S&P 500 Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

Dengan pendapatan sekarang, analis memperkirakan laba di perusahaan S&P 500 turun 0,2% pada kuartal pertama, peningkatan tajam dari penurunan 2% yang diperkirakan pada awal bulan.

Kemudian, saham General Electric Co melonjak 7,9% setelah laba kuartal pertama konglomerat industri naik.

Investor juga akan memperhatikan dua putaran negosiasi perdagangan AS-China berikutnya. Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan bahwa ia berharap untuk membuat kemajuan substansial dengan negosiator Tiongkok.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement