Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

IHSG Anjlok, BEI: Dampak Perang Dagang

Yohana Artha Uly , Jurnalis-Senin, 20 Mei 2019 |13:47 WIB
IHSG Anjlok, BEI: Dampak Perang Dagang
Indeks Harga Saham Gabungan (Ilustrasi: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI Laksono Widodo menyatakan, penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tajam beberapa waktu terakhir didorong sentimen global maupun domestik.

Ekonomi global masih dibayangi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang terus memanas. Sementara di domestik, dipengaruhi kinerja keuangan emiten di kuartal I 2019 yang lebih rendah dari perkiraan hingga kondisi politik.

Seperti diketahui, IHSG menunjukkan penurunan dalam sepanjang pekan lalu, yakni sebesar 6,16% ke level 5.826,87 dari 6.209,12 pada penutupan pekan lalu. Pagi ini, IHSG bahkan dibuka di zona merah dengan melemah 0,25% ke level 5.812.

Baca Juga: IHSG Turun 14 Poin ke 5.812

"Kita tahu ada beberapa hal yang terjadi di domestik. Kalau kita lihat dari perusahaan tercatat pada kuartal I 2019 itu kinerjanya memang lebih rendah dari pada perkiraan analis, jadi analis ini banyak yang melakukan downgrade. Tentunya ini butuh waktu untuk tercermin di harga," ujar Laksono di Gedung BEI, Jakarta, Senin (20/5/2019).

Di sisi lain, ada beberapa data ekonomi makro domestik yang kurang baik, seperti neraca perdagangan pada April 2019 yang menjadi defisit terbesar yakni USD2,5 miliar. Situasi politik yang memanas jelang pengumuman presiden terpilih pada 22 Mei 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga turut memberikan sentimen.

IHSG Dibuka Menguat 6,06 Poin 

"(Dampak dari) perang dagang juga enggak bisa dihindari bahwa kenyataannya perang dagang masih menjadi headline dimana-mana," ucapnya.

Kendati demikian, dia mengatakan otoritas bursa akan menyikapinya secara seksama kondisi tersebut. Menurutnya market (pasar) tidak seharusnya dikekang dengan kepanikan yang berlebih.

"Tentunya kami worry, tapi apakah ini menjadi kejadian yang luar biasa, saya rasa enggak. Jadi menurut saya bisnis as usual no reason to get panic. Enggak ada alasan untuk panik saat ini," kata dia.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement