Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

25 Perusahaan Antri Go Public di Pasar Modal Indonesia

25 Perusahaan Antri <i>Go Public</i> di Pasar Modal Indonesia
Bursa Efek Indonesia. Foto: Okezone
A
A
A

JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan niat perusahaan untuk tercatat di pasar modal cukup tinggi. Pihak BEI mengungkapkan, saat ini masih ada 25 perusahaan lagi yang tengah mengantri untuk tercatat di pasar modal melalui mekanisme penawaran umum perdana saham (initial public oofering/IPO) di tahun 2019.

Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan bahwa sejak awal tahun hingga saat ini sudah 13 emiten baru yang masuk ke bursa.“Sampai Mei kemarin, untuk saham saja ada 26 tapi karena sudah tercatat Selasa kemarin, jadi kita kurangi 25,”ujarnya, dikutip dari Harian Neraca, Jakarta, Rabu (12/6/2019).

Baca Juga: Golden Flower Pasang Harga IPO Rp288/Saham

Nyoman meyakini jika ke 25 perusahaan tersebut akan mencatatkan sahamnya di papan perdagangan BEI tahun ini. Pasalnya, para calon emiten tersebut sudah menyampaikan dokumen ke Bursa dengan menggunakan buku Desember dan Maret.

“Dokumennya sudah masuk yang 25, dengan menggunakan laporan keuangan ada yang Desember, ada yang Maret. Kita yakin yang 25 ini masuk semua. Ada 4 dari 25 tersebut yang kita sudah grooming sejak beberapa periode kemarin ada dokumen-dokumen yang sedang diperbaiki,” jelasnya.

Baca Juga: IPO, Indonesian Tobacco Incar Dana Rp63 Miliar

Sebagai informasi, pada hari ini BEI kedatangan satu emiten baru yakni, PT Hotel Fitra International Tbk dengan kode saham FITT. BEI menargetkan 75 perusahaan baru akan melantai perdana di pasar modal tahun ini. Rencana tersebut masuk ke dalam program IDX Iniatives Go Public 2019.

Disebutkan, 75 perusahaan yang akan melakukan penawaran umum perdana saham itu terdiri dari perusahaan menerbitkan obligasi, melepaskan saham, dan menerbitkan kontrak investasi kolektik (KIK). Dari 75 perusahaan yang akan IPO itu, lanjutnya, 57 di antaranya merupakan perusahaan yang akan mencatatkan saham (IPO melalui saham).

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement